Tanpa anggaran, kebangkitan Rawa Jombor terancam goyah – KUPAS MERDEKA
Kebangkitan Rawa Jombor terancam terhenti
Klaten (KM) – Tahun ini pemerintah pusat tidak lagi menganggarkan anggaran untuk melanjutkan pengelolaan Rawa Jombor seluas sekitar 179 hektare di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Hal ini tentu akan berdampak pada mandeknya program revitalisasi.
“Tahun ini saya mendapat informasi anggarannya nol. Tidak ada tindak lanjut,” kata Bupati Klaten, Sri Mulyani, Senin (16/1) di Grha Bung Karno.
Ia menjelaskan, setelah mendapat informasi, pihaknya sudah membuat proposal dan berkomunikasi dengan berbagai pihak. Termasuk Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBSWBS).
“Jadi saya mendapat saran dan komunikasi di mana-mana. Kepala BBSWBS bersedia membantu dalam pertemuan dengan Dirjen dan Menteri (PUPR) kemarin. Saya kaget ketika ditanya bagaimana sekuel Rawa Jombor ternyata nol,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, beberapa investor kini mulai masuk ke kawasan wisata Rawa Jombor. Untuk itu, Pemkab meminta Kementerian PUPR untuk menindaklanjuti kesepakatan tersebut.
“Saya sangat meminta kepada Kementerian PUPR, revitalisasi terus dilanjutkan, jangan sampai stagnan. Yang utama kita harus jalan terus, kalau tidak jalan kan malu masyarakat,” ujarnya.
“Apapun kondisi keuangan negara, sudah berjalan dua tahun, harus jalan terus, tidak bisa dibendung. APBD tidak bisa membiayai karena itu bukan modal kita,” lanjut Mulyani.
Mulyani mengatakan, hal ini mulai berdampak pada kebangkitan keramba. Dulu ada rencana untuk membuat zona khusus kandang, namun pemerintah pusat tidak segera memberikan klarifikasi apapun.
“Dulu dikatakan ada zona Karamba, tapi sekarang sudah merata lagi karena kementerian tidak segera menjelaskan poinnya. Saya bersedia membantu, bersosialisasi, membawa komunitas saya,” pungkasnya.
Narator: Arf
Redaktur: Merah1
Seperti ini:
Seperti Memuat…
Source: news.google.com