Tanjung Baca sedang dikembangkan sebagai tujuan wisata internasional - WisataHits
Jawa Barat

Tanjung Baca sedang dikembangkan sebagai tujuan wisata internasional

LANGIT7.ID, Jakarta – Pemerintah akan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung sebagai kawasan wisata internasional. Tanjung Lesung ditetapkan sebagai kawasan pertama yang mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi di Banten dan Jawa bagian selatan.

Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin mengatakan, kawasan yang luasnya sekitar 1.500 hektare dan dikelola PT Banten West Java Tourism Development Corporation (BWJ) itu juga diusulkan sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata baru. di Bali. Daerah ini kemungkinan akan menarik banyak wisatawan asing.

“Saya sampaikan Tanjung Bacaan akan dikembangkan menjadi wisata internasional. Untuk mencapai hal itu, pembangunan harus dibarengi dengan pembangunan infrastruktur yang tepat guna,” ujarnya, Jumat (16/12/2022).

Baca Juga: Musim liburan, inilah saat yang tepat memesan tiket pesawat dengan harga murah

Infrastruktur tersebut antara lain jalan tol, bandara, marina, hotel, dll. Ma’ruf Amin juga mencatat kebutuhan yang diungkapkan BWJ untuk membangun marina yang dapat dijangkau dengan kapal wisata sebagai sarana transportasi alternatif wisatawan mancanegara.

“Marina harus menjadi bagian tak terpisahkan dari rencana percepatan pembangunan Banten,” katanya.

Dengan begitu, pihaknya juga akan mendorong Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Pelabuhan Indonesia untuk mewujudkan infrastruktur marina.

“Saya akan bicara dulu dengan Menteri BUMN itu bagian dari kepentingan pembangunan. Paling tidak, Anda harus yakin bahwa itu penting,” katanya.

Selain itu, Ma’ruf Amin juga akan memberikan dorongan serupa kepada Gubernur Banten karena Pemprov Banten saat ini sedang mengembangkan berbagai program untuk percepatan pembangunan di daerahnya.

“Memang Pak Gubernur (Banten) mempercepat pembangunan berbagai persoalan di Banten dan melaporkan ke saya bahwa (penggunaan lahan) di kedua sisi jalan tol itu juga salah satu programnya,” ujarnya.

Sementara itu, Darmono menjelaskan pembangunan KEK Tanjung Lesung dimulai 31 tahun lalu dengan keunggulan strategis di marina. Namun, pembangunan pabrik ini tidak diupayakan oleh pemerintah.

Padahal, kata Darmono, marina menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Pasalnya, Jakarta-Tanjung Lesung harus ditempuh dalam waktu 5 hingga 7 jam jika terjadi kemacetan lalu lintas.

Baca Juga: Piknik di Perkebunan Teh di Puncak Bendungan Goalpara-Sukabumi

“Begitu marina selesai, kami juga akan membangun hotel. Ditambah arah ke Panimbang, akan banyak angkutan umum, ke Malimping, ke Pelabuhan Ratu, yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi di semua wilayah, dari selatan ke selatan Jawa Barat yang sangat miskin,” jelasnya.

Ia menyebutkan terkait perhitungan ekonomi baik dari pihak pemerintah maupun dari pihak rakyat. Marina tersebut akan dikembangkan di atas lahan seluas 40 ha dengan 600 dermaga yang mampu menampung kapal berkapasitas 5.000 penumpang.

Jangan tanggung-tanggung marinanya harus yang terbesar di Asia Tenggara karena Selat Sunda adalah pintu gerbang Indonesia ke seluruh Indonesia, sarannya.

Selain itu, Darmono berharap pembangunan marina ini dapat mendorong perbaikan regulasi di Indonesia. Ia juga menjelaskan, perizinan turis dari Singapura dengan kapal laut ke Indonesia akan memakan waktu 3 minggu, sebaliknya dari Indonesia ke Singapura membutuhkan waktu 1 jam.

“Ini (keberadaan marina) akan mendorong kami melakukan perbaikan regulasi. Jadi ini penting, tidak hanya untuk Banten tapi juga untuk Indonesia,” jelasnya.

(jadi)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button