Taman Wisata Edelweiss Bromo digalakkan menjadi destinasi wisata nasional - WisataHits
Jawa Timur

Taman Wisata Edelweiss Bromo digalakkan menjadi destinasi wisata nasional

Taman Wisata Edelweiss Bromo digalakkan menjadi destinasi wisata nasional

Bisnis.com, PASURUAN – Bank Indonesia Malang dorong Taman Wisata Edelweiss, Desa Wonokitri, Kec. Tosari, Kab.Bromo telah menjadi tujuan wisata nasional, sehingga perlu adanya pengembangan taman menjadi lebih baik.

Kepala Perwakilan BI Malang Samsun Hadi mengatakan, pengembangan Taman Wisata Edelweiss menjadi destinasi wisata nasional sangat memungkinkan karena terletak di lereng Gunung Bromo dengan pemandangan alam yang mempesona.

Bromo juga merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas nasional. Di sisi lain, koleksi Edelweiss yang dikembangkan sangat banyak dan beragam sehingga dapat mengundang wisatawan untuk datang ke sana.

“Taman ini perlu pengelolaan dan pengembangan yang lebih luas dan lebih baik agar bisa menjadi tujuan wisata penting secara nasional,” ujarnya di Pasuruan akhir pekan lalu.

Menurutnya, diperlukan desain kawasan Taman Edelweiss yang komprehensif, hingga ke bentuknya desain teknis rinci (DED) agar arah pengembangan taman jelas dan jelas.

Untuk itu, kata dia, pengembangan kawasan ini membutuhkan kerjasama antar lembaga, mulai dari pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, bank, perguruan tinggi, media dan masyarakat setempat sendiri untuk ikut serta dalam pembangunan daerah sesuai dengan kemampuannya. .

Menurutnya, BI Malang mendukung pengembangan Taman Edelweiss karena dapat menjadi entry point untuk mendorong perkembangan pariwisata secara umum, UMKM, devisa negara dan memasyarakatkan transaksi cashless.

BI Malang telah menyediakan akses jalan untuk wisata dan café shop di Taman Edelweiss.

Ketua Kelompok Tani Hulun Hiyang, Desa Wonokitri, Kec. Tosari, Kab.Pasuruan, pengelola Taman Edelweis Wonokitri Teguh Wibowo mengatakan, taman ini lebih memperhatikan perlindungan lingkungan, konservasi edelweis dan tanaman yang dilindungi.

“Masalahnya bagi kami banyak warga yang menggunakan edelweis untuk banyak upacara adat,” ujarnya.

Warga kemudian berinisiatif membuka areal budidaya edelweis dengan tujuan konservasi agar warga di kawasan TNBTS tidak lagi memetik edelweis.

“Sejak akhir 2018, kami sudah bisa memenuhi kebutuhan Edelweiss untuk upacara adat, sekaligus panen bunga hasil budidaya warga,” ujarnya.

Taman Edelweiss dibuka untuk wisatawan sejak 2021. Minatnya berwisata menikmati Edelweiss sambil belajar florikultura terus tumbuh.

Pada 2021, kunjungan wisatawan mencapai 19.096 orang. Pada 2022 akan bertambah menjadi 38.836 wisatawan dengan omzet kafe mencapai Rp 434 juta.

Dari total pendapatan tersebut, kata dia, Taman Edelweiss mampu memberikan kontribusi bagi desa dengan menyetorkan sebagian keuntungan Rp 40 juta setahun. Hal ini diperlukan karena lahan yang digunakan merupakan lahan milik desa.

Adapun mereka yang juga didorong oleh program adopsi. Intinya, pemkot diminta mendanai budidaya edelweis sebesar Rp 250.000/pohon.

“Delapan orang yang diadopsi mengikuti program adopsi, termasuk Kepala Bappenas dan Kepala BI Malang. Kami tidak melakukan ekspansi besar-besaran karena keterbatasan lahan,” ujarnya.

Ke depannya, kata dia, Taman Edelweiss akan dikembangkan menjadi destinasi wisata utama di Jawa Timur, bahkan berskala nasional. Potensi itu sudah ada karena wisatawan yang datang ke taman ini tidak hanya dari kota-kota di sekitar Bromo tetapi sudah bergerak secara nasional.

Oleh karena itu, lahan kavling yang saat ini masih seluas 1.200 m2 dikembangkan dengan melibatkan warga lainnya. Kegiatan wisata juga dikembangkan dengan permainan dan atraksi, namun tidak menghilangkan aspek perlindungan lingkungan sebagai inti dari taman wisata.

Terdapat 839 tanaman edelweiss di taman ini yang terdiri dari Anaphalis javanica, Anaphalis biscidel dan Anaphalis longifolia. (K24)

Untuk lebih banyak berita dan artikel, lihat Berita Google

Tonton video yang direkomendasikan di bawah ini:

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button