Taman Apsari dibangun pada tahun 1795 oleh Dirk Van Hogendorp - WisataHits
Jawa Timur

Taman Apsari dibangun pada tahun 1795 oleh Dirk Van Hogendorp

SURABAYA – Taman Apsari merupakan salah satu tempat wisata di pusat kota yang terletak di kecamatan Embong Kaliasin kabupaten Genteng. Lokasi Taman Apsari sangat mudah ditemukan dan mudah dijangkau karena berada tepat di seberang Grhadi State Building.

Taman Apsari dulunya berada di belakang Gedung Negara Grhadi, tetapi pada tahun 1802 Gedung Grhadi berbelok ke selatan.

Pengamat sejarah kota Surabaya Kuncarsono Prasetyo mengatakan, Taman Apsari dibangun pada tahun 1795 bersamaan dengan Gedung Grhadi (yang merupakan kediaman resmi gubernur Jawa Timur). Pembangunan Taman Apsari diprakarsai oleh seorang berkebangsaan Belanda yang menjadi penguasa Jawa Timur, Dirk Van Hogendorp.

“Ketika dia berkuasa pada 1794-1798, Dirk Van Hogendorp tinggal di kediaman resmi di dekat Jembatan Merah. Tapi dia kurang nyaman di gedung kantornya dan sedang membangun gedung kantor baru yang menghadap ke Sungai Kalimas,” katanya.

Kuncar mengatakan tempat tinggal barunya dilengkapi dengan area taman. Rumah dinas yang menghadap ke Sungai Kalimas ini sekarang dikenal sebagai Gedung Grhadi.

“Dulu Grhadi menghadap Kalimas dan Taman Apsari di belakang. Grahadi berangsur-angsur berubah menjadi Jalan Gubernur Suryo seperti sekarang ini. Sedangkan taman di depannya sekarang menjadi Taman Apsari,” jelasnya.

Menurutnya, dulunya taman ini bernama Taman Simpang atau Taman Kroesen. Taman Apsari adalah salah satu dari tiga taman budaya Belanda. Taman budaya Belanda lainnya adalah Taman Surya dan Taman Jayengrono. Sedangkan Kroesen Park diambil dari nama residen JC Th Kroesen yang memerintah tahun 1888-1896.

Salah satu patung yang menjadi ikon taman ini adalah Gubernur Suryo. Patung yang merupakan salah satu simbol sejarah Jawa Timur ini merupakan penghormatan kepada gubernur pertama Jawa Timur, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo. Yakni menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur pada periode 1945-1948. (mus/hanya)

SURABAYA – Taman Apsari merupakan salah satu tempat wisata di pusat kota yang terletak di kecamatan Embong Kaliasin kabupaten Genteng. Lokasi Taman Apsari sangat mudah ditemukan dan mudah dijangkau karena berada tepat di seberang Grhadi State Building.

Taman Apsari dulunya berada di belakang Gedung Negara Grhadi, tetapi pada tahun 1802 Gedung Grhadi berbelok ke selatan.

Pengamat sejarah kota Surabaya Kuncarsono Prasetyo mengatakan, Taman Apsari dibangun pada tahun 1795 bersamaan dengan Gedung Grhadi (yang merupakan kediaman resmi gubernur Jawa Timur). Pembangunan Taman Apsari diprakarsai oleh seorang berkebangsaan Belanda yang menjadi penguasa Jawa Timur, Dirk Van Hogendorp.

“Ketika dia berkuasa pada 1794-1798, Dirk Van Hogendorp tinggal di kediaman resmi di dekat Jembatan Merah. Tapi dia kurang nyaman di gedung kantornya dan sedang membangun gedung kantor baru yang menghadap ke Sungai Kalimas,” katanya.

Kuncar mengatakan tempat tinggal barunya dilengkapi dengan area taman. Rumah dinas yang menghadap ke Sungai Kalimas ini sekarang dikenal sebagai Gedung Grhadi.

“Dulu Grhadi menghadap Kalimas dan Taman Apsari di belakang. Grahadi berangsur-angsur berubah menjadi Jalan Gubernur Suryo seperti sekarang ini. Sedangkan taman di depannya sekarang menjadi Taman Apsari,” jelasnya.

Menurutnya, dulunya taman ini bernama Taman Simpang atau Taman Kroesen. Taman Apsari adalah salah satu dari tiga taman budaya Belanda. Taman budaya Belanda lainnya adalah Taman Surya dan Taman Jayengrono. Sedangkan Kroesen Park diambil dari nama residen JC Th Kroesen yang memerintah tahun 1888-1896.

Salah satu patung yang menjadi ikon taman ini adalah Gubernur Suryo. Patung yang merupakan salah satu simbol sejarah Jawa Timur ini merupakan penghormatan kepada gubernur pertama Jawa Timur, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo. Yakni menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur pada periode 1945-1948. (mus/hanya)

Source: radarsurabaya.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button