Tak Perlu Beli, 18.826 Warga Sukoharjo Dapat Bantuan Set Top Box dari Kominfo - Solopos.com - WisataHits
Yogyakarta

Tak Perlu Beli, 18.826 Warga Sukoharjo Dapat Bantuan Set Top Box dari Kominfo – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Sejumlah pegawai tampak membantu pembeli menata penggunaan set-top box (STB) pembeli di sebuah toko elektronik di Sukoharjo, Sabtu (12/3/2022). (Solopos.com/Tiara Surya Madani).

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 18.826 kepala keluarga di Sukoharjo dipastikan mendapat bantuan set-top box (STB) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mempersiapkan peralihan televisi analog ke digital.

Data tersebut berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang diaudit Kementerian Komunikasi dan Informatika. Jumlahnya 18.826 dari total 23.575 rumah tangga di Sukoharjo.

Promosi Angkringan Omah Semar Solo: Tempat nongkrong unik punya menu Wedang Jokowi

“Beberapa tempat telah disepakati [STB]. Saya tidak bisa memastikan apakah ASO ada atau tidak, tetapi distribusi sudah diterapkan [distribusi STB]Kepala Bidang Enkripsi dan Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sukoharjo Muhammad Ngadenan, Kamis (12/1/2022).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Sukoharjo Suyamto mengatakan, pendistribusian STB sendiri belum selesai.

“Sukoharjo seharusnya 2 November [ASO]tapi sampai sekarang pendistribusian STB belum selesai,” kata Suyamto saat dihubungi Solopos.com melalui WhatsApp, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga: Menghentikan Acara TV Analog Ternyata Tidak Terjadi di Wonogiri

pramuniaga mengatur kotak atas (STB) di Sukoharjo meraup keuntungan hingga 300 persen setelah pemerintah menghentikan siaran TV analog terestrial pada Jumat (12/02/2022).

“Hari ini [Jumat] Penjualan meledak karena ASO [analog switch off] tadi malam,” kata pemilik toko elektronik Candi Purwanto saat ditemui Solopos.comSabtu (12/3/2022).

memantau pemantauan Solopos.comsejumlah pembeli mengantre di toko elektronik Purwanto untuk mendapatkan STB tersebut.

Sebagian besar pembeli yang membayar tampak bingung bagaimana cara menggunakan alat tersebut, sehingga toko memberikan cara gratis untuk mengatur STB.

Menurut Purwanto, lebih dari 200 STB terjual dalam sehari sejak siaran TV analog ASO atau Soloraya dihentikan pada Jumat malam (12/2/2022).

Baca Juga: Sejumlah Toko di Yogyakarta Kehabisan STB, Pemda Merasa Ada Penimbunan

Bahkan, ia sempat kehabisan stok, sehingga beberapa pengunjung harus menunggu sekitar satu jam hingga stoknya kembali.

Bahkan, harga STB naik 20 persen sehari setelah siaran televisi analog ditutup. STB Murni mematok harga mulai dari Rp 235.000 hingga Rp 295.000.

“Harga STB berkisar antara 235.000 hingga 295.000. Harga naik 20% dibandingkan sebelumnya,” lanjutnya.

Warga Nglawu, Nguter, Sukoharjo, Sunarti kesulitan saat pemerintah menghentikan siaran TV analog dan harus beralih ke TV digital.

“Agak mengganggu kalau siaran analog ditiadakan karena aktivitasnya biasanya di televisi. Pokoknya ada yang kurang, dan suami saya tidak bisa nonton bola,” kata Sunarti.

Baca Juga: 4.000 Set Top Box Tak Bisa Didistribusikan di Yogyakarta, Ini Penyebabnya

Sunarti tidak bisa menonton siaran TV analog sejak Jumat (12/2/2022) pukul 00.00 WIB sehingga harus membeli STB dengan harga yang lumayan mahal.

“12 malam benar-benar mati [siaran televisi analog]. Harga STB juga mahal. Saya membelinya seharga Rp 395.000,” lanjutnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, mulai Jumat (2/12/2022), sejumlah wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah akan melaksanakan transmisi siaran TV analog ke digital.

ASO diberlakukan di dalam dan sekitar wilayah Bandung; Yogyakarta, Solo dan Sekitarnya; Semarang dan Sekitarnya serta Batam dan Sekitarnya.

Jika situs-situs tersebut telah melakukan ASO pada tanggal 2 Desember, masyarakat hanya dapat menerima televisi terestrial digital melalui penggunaan mengatur kotak atas (STB).

Baca juga: Siaran TV Analog Dimatikan, Penjualan STB di Jogja Meningkat Tajam

Kepala Dinas Koding dan Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sukoharjo, Muhammad Ngadenan, Kamis (12/1/2022) belum bisa memastikan kapan matikan analog (ASO) atau penghentian transmisi televisi terestrial analog di Sukoharjo.

“Badannya sudah mengikuti pusat, tapi sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari pemda,” kata Denan saat dihubungi. Solopos.com melalui telepon, Kamis (1/12/2022).

Khusus wilayah Sukoharjo, kata dia, kuasa penghentian siaran TV mengikuti penutupan saluran yang berasal dari wilayah Jogja dan Solo.

“Siaran [televisi Sukoharjo] Jogja dan Solo, pemancar berada di wilayah Jogja dan Solo. Jadi otoritas mengikuti yang tengah,” lanjutnya.

Baca Juga: Wonogiri Hindari Hentikan Transmisi TV Analog, Warga Lokal Tetap Khawatir

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button