Tahan Bencana, Kretek Bridge 2 Diapresiasi oleh para insinyur di seluruh negeri - WisataHits
Jawa Tengah

Tahan Bencana, Kretek Bridge 2 Diapresiasi oleh para insinyur di seluruh negeri

Suara.com – Usai melaksanakan Seminar Internasional Perubahan Iklim, Ketahanan, dan Penanggulangan Bencana Untuk Jalan Raya selama dua hari, 22-23. 11 Nov 2022. Para narasumber dan peserta seminar akhirnya melakukan technical visit Jembatan Kretek 2 di Kabupaten Bantul DIY pada Kamis pagi (24/11/2022).

Sehari sebelum melakukan survei teknis, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, jembatan Kretek 2 dipilih karena dibangun di atas lahan yang memiliki risiko gempa yang cukup tinggi. Oleh karena itu, sejak awal jembatan ini didesain dengan sifat tahan gempa.

“Ini kasus yang menarik dan sesuai dengan topik seminar yang bisa kami sampaikan kepada para peserta,” jelas Hedy.

Sesampainya di lokasi jembatan yang tidak jauh dari gerbang masuk kawasan wisata Pantai Parang Tritis, rombongan langsung diarahkan ke area berkumpul di kawasan Taman Pendidikan Kretek Bridge 2 jika terjadi bencana seperti kebakaran, gempa atau tsunami.

Baca Juga: Jaga Nilai Persatuan dan Persatuan Indonesia Lewat Festival Harmoni NKRI, Catat Rangkaian Acaranya

Dengan persiapan yang telah selesai, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan Jembatan Kretek 2 Julian Situmorang mulai menjelaskan kemampuan perlindungan sipil yang ada di Jembatan Kretek 2. Dia memulai penjelasannya dengan cara mengenali dan mengidentifikasi jalur kesalahan buram. Penggunaan bantalan karet timah. Penggantian tanah dengan potensi likuifaksi dan penggunaan tiang pancang khusus. Monitoring kesehatan struktur jembatan berupa accelerometer, joint meter, DAU test controller, creepage meter dan seismometer.

Survei teknis jembatan Kretek-2 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis pagi (24/11/2022).  (Dok: Bina Marga)Survei teknis jembatan Kretek-2 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis pagi (24/11/2022). (Dok: Bina Marga)

Sekitar 20 delegasi dari Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Australia, Thailand, Inggris dan Malaysia tampak antusias mendengarkan informasi yang diberikan. Tidak jarang mereka berdiskusi kecil-kecilan mengenai informasi yang baru saja mereka dengar.

Salah satu peserta technical visit dari Jepang, Yukio Adachi, mengapresiasi jembatan Kretek 2 yang beradaptasi dengan perubahan iklim dan bencana. “Saya pikir jembatan ini dibangun dengan sangat baik untuk kondisi di sekitar sini. Jembatan menyesuaikan dengan potensi bahaya kegagalan,” katanya.

Di sisi lain, peserta asal Australia, Caroline Evans, tertarik dengan jenis pengaspalan jembatan Kretek 2. Ia ingin mengetahui bagaimana menghadapi curah hujan yang relatif tinggi di Indonesia. “Saya ingin tahu apa saja langkah-langkah penyesuaian trotoar saat terkena hujan lebat dan berkelanjutan,” tanya Caroline.

Yukio memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman di bidang teknik gempa, konstruksi jembatan, dan teknik pembangkit dan pemeliharaan. Dia adalah Ketua Komite Teknis PEARC 1.5 Manajemen Bencana. Caroline sekarang menjadi Ketua Komite Teknis PIARC 1.4 Perubahan Iklim dan Ketahanan Jaringan Jalan dan Wakil Ketua Komite Kerja Perubahan Iklim, Ketahanan dan Manajemen Bencana REAAA, Australia.

Baca juga: Bos Properti Oon Jadi Penghuni Baru Lapas Sukamiskin

Selain aspek teknis, jembatan ini dilengkapi dengan Edupark yang juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Edupark ini ditanami berbagai jenis semak, pohon hias hingga pohon kayu yang memiliki fungsi tambahan. Keistimewaan tersebut antara lain: Kemampuan Asem Jawa untuk menyerap karbondioksida dengan lebih baik dan mengurangi polusi suara, Kemampuan Bougenville untuk meningkatkan kualitas udara dan air.

Menyelesaikan peninjauan kawasan Edupark dan bangunan di bawah jembatan. Rombongan pergi ke bangunan atas jembatan untuk melihat sisi artistik, sambungan ekspansi dan trotoar jalan jembatan. Percantik Jembatan Kretek-2 diketahui bertema pertanian dengan filosofi Jawa Laku Urip Kang Utama atau Luku. “Lukisan ini ditata dengan karya seni vertikal di atas jembatan,” jelas Julian.

Turut hadir dalam kunjungan teknis tersebut, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng – DIY, Wida Nurfaida. Ia mengatakan, kunjungan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagaimana pihaknya merancang dan membangun infrastruktur dan estetika yang tahan bencana.

“Peminat DIY dan sekitarnya sudah banyak yang tahu tentang jembatan ini, jadi bagus untuk bertukar informasi dengan insinyur sipil dari dalam dan luar negeri,” pungkasnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button