Suwaji, mantan petinju, berubah menjadi peternak tikus putih - WisataHits
Jawa Timur

Suwaji, mantan petinju, berubah menjadi peternak tikus putih

Klik TIMES.COM | KOTA MALANG – Memelihara sapi, ayam, atau hewan yang biasa dikenal mungkin hal yang biasa, tapi apa jadinya jika kamu memelihara hewan yang biasanya menjadi musuh manusia? Hal itu dilakukan Suwaji yang memiliki peternakan di gang 6 RT 6 RW 7 Jalan Sudimoro nomor 56 Kota Malang.

BACA JUGA:

Pastikan untuk menggunakan tagar DY 2024 lagi melawan petinju Thailand Daud Jordan

Di peternakan ini, Suwaji sangat berhati-hati dengan hewan yang dikenal dibenci banyak orang ini. Menurut Suwaji, ia telah bersabar dengan Tikus Putih selama 13 tahun terakhir. Jadi ketika orang baru datang ke daerah tempat tinggalnya, sangat mudah untuk menemukan karakter peternak tikus putih ini.

Mantan petinju kelas bulu ini berbagi cerita tentang hari-hari awal penangkaran tikus putih. Suwaji mengatakan bahwa dulunya hanya memiliki 3 ekor tikus putih, kemudian dikembangbiakkannya, hingga kini ia memiliki 1800 ekor tikus putih.

“Tikus adalah hewan yang menjijikkan bagi sebagian orang. Tapi bagi saya itu bahkan tidak menjijikkan dan bahkan bisa menjadi peluang kerja karena tentu saja tidak banyak orang yang melakukan pekerjaan itu. Awalnya hanya ada 3 ekor tikus, satu jantan, dua betina,” kata Suwaji.

Selain itu, kata Suwaji, tikus putih biasanya digunakan untuk penelitian mahasiswa, dokter juga menggunakannya untuk praktik laboratorium, selain makanan untuk reptil dan hewan peliharaan.

Didukung oleh para pekerjanya, Suwaji dapat menghabiskan 2 ratus berat pakan ternak setiap minggunya. Merawat tikus putih ini tidak terlalu sulit bagi Suwaji karena tingkat kematian tikus putih ini cukup rendah.

“Tikus adalah hewan yang mudah berkembang biak. Merawatnya juga cukup mudah dengan diberi pakan berkualitas agar bisa berkembang biak. Tingkat kematiannya juga rendah,” tambah mantan petinju kelas bulu itu.

Harga

Untuk harga pasar, Suwaji mengatakan harga jual tikus yang diternakkannya mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 75.000. Khusus harga 75.000, Suwaji mengatakan harga tikus untuk memenuhi kebutuhan penelitian karena makanan harus berkualitas tinggi.

“Harga ecerannya mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 75.000,” kata Suwaji.

Dengan banyaknya tikus yang ia pelihara, Suwaji bisa menyumbangkan hewan peliharaannya ke taman wisata terbesar di Kota Batu. Setiap minggu setidaknya Suwaji mengirimkan hingga 700 ekor tikus putih untuk memberi makan predator.

“Untuk dikirim ke tempat-tempat wisata di Kota Batu, saya bisa kirim 700-an,” kata Suwaji.

Meski bisnis yang digelutinya naik turun, ia tetap percaya bahwa bisnis yang digelutinya, dengan banyaknya penelitian yang dilakukan di berbagai universitas, ditambah dengan sejumlah besar pecinta reptil, akan bertahan. (yna/tya)

Source: kliktimes.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button