Survei Tanah Halus di Wadas Purworejo - WisataHits
Jawa Tengah

Survei Tanah Halus di Wadas Purworejo

Purworejo (ANTARA) – Survei kavling tanah, inventarisasi dan identifikasi tumbuh tumbuhan dan bangunan di Desa Wadas, Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah berjalan lancar, kata Kepala Desa Wadas Fachri Setyanto.

“Apresiasi kami sampaikan kepada semua pihak yang mendukung kelancaran pendataan bidang tanah, inventarisasi dan identifikasi tumbuhan dan bangunan yang tumbuh di Desa Wadas,” ujarnya di Purworejo, Kamis.

Kegiatan tersebut dilakukan oleh Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Proyek Bendungan Bener Kabupaten Purworejo di Wadas sebagai desa yang terkena dampak pembangunan Proyek Strategis Nasional.

Fachri mengatakan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang dilakukan sebelum Lebaran lalu. Beberapa ratus bidang tanah di Desa Wadas akan digunakan sebagai tambang untuk pembangunan proyek strategis nasional Bendungan Bener, yang terletak tidak jauh dari desa.

Baca juga: BPN Purworejo: Survey Tanah di Wadas Kondusif

Ia menolak anggapan bahwa pengukuran tahap kedua yang saat ini sedang dilakukan, menimbulkan ketegangan di antara warga setempat. Sejauh ini, situasi Wada sangat kondusif dan prosesnya berjalan lancar.

“Bahkan warga yang awalnya menolak kini menuntut tanahnya disurvei. Semuanya secara sukarela. Tidak benar ada tekanan dari preman dan semacamnya,” katanya.

Ia mengajak semua pihak untuk melihat langsung situasi Wadas saat ini.

“Pada dasarnya, penduduk desa kami baik-baik saja. Mereka adalah petani dan petani yang tidak pernah bermasalah sebelum pihak luar datang,” ujarnya lagi.

Staf Badan Pertanahan Nasional (BPN) Purworejo Tukiran membenarkan bahwa kegiatan inventarisasi dan survei tanah, penanaman dan pembangunan di Wadas berjalan lancar.

Dia mengkonfirmasi peningkatan ukuran lot yang diukur di atas rencana semula.

“Jadwal kegiatan 12-15 Juli 2022. Ada perpanjangan dari tujuan semula. Sampai Rabu (13/7), target pengukuran 105, tapi sudah meningkat menjadi 144 lapangan,” katanya.

Baca juga: Wadas melanjutkan, polisi belum menerima permintaan untuk mengamankan survei tanah

Pasalnya, ada warga yang tiba-tiba mendatangi tim survei dan meminta properti untuk disurvei. Akhirnya petugas di lokasi mau tidak mau melakukan survei ke tanah warga.

“Nanti administrasinya nanti. Yang penting kita ikuti dulu keinginan mereka,” ujarnya.

Berdasarkan informasi tersebut, hasil pengukuran, inventarisasi dan identifikasi akan segera diselesaikan. Rencananya, pembayaran ganti rugi akan dilakukan kepada warga selama tiga bulan ke depan.

Terkait pengamanan kegiatan pengukuran, inventarisasi dan identifikasi di Wadas, Kapolres Purworejo AKBP Fahrurozi mengatakan pihaknya menyiagakan petugas atas permintaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWSO) Serayu Opak.

Pengamanan dilakukan oleh pihak kepolisian dan didukung oleh TNI. Pembagian tugas inventarisasi dan identifikasi kini dibagi menjadi lima tim, masing-masing tim terdiri dari 14 orang, terdiri dari 2 orang pengukur (BPN), 2 orang konstruksi (PUPR). ). , 4 orang tanam dan budidaya (Dinas Pertanian), 2 orang polisi dan 4 orang asisten warga Wadas,” kata Kapolres dalam keterangan tertulis.

Fahrurozi menepis anggapan bahwa kegiatan inventarisasi dan pengukuran diwarnai dengan intimidasi dan ketegangan.

“Semuanya tidak benar. Kami telah mengkomunikasikan keamanan kepada semua pihak termasuk kelompok yang awalnya menolak. Semua kegiatan berjalan dengan lancar dan terima kasih atas dukungannya,” ujarnya juga.

Baca Juga: Ganjar Sambut Warga Wadas dengan Ajak Dialog
Baca Juga: Warga Berharap Desa Wada Jadi Kawasan Wisata Pasca Tambang

Source: jateng.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button