Surabaya menjadi kota percontohan pengentasan kemiskinan - WisataHits
Jawa Timur

Surabaya menjadi kota percontohan pengentasan kemiskinan

Penanggulangan kemiskinan sedang gencar diupayakan oleh pemerintah kota Surabaya. Upaya ini membuahkan hasil yang manis. Kota Pahlawan dipilih secara tidak benar daerah percontohan untuk reformasi birokrasi (RB), isu pengentasan kemiskinan.

Hal itu diresmikan dengan penandatanganan ikrar oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada Jumat 21 Oktober 2022. Penandatanganan ikrar tersebut disaksikan oleh Menteri Pemberdayaan dan Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas.

“Ini tentu menjadi kepercayaan bagi Surabaya, dimana program kami diapresiasi oleh pemerintah pusat, khususnya program pemberdayaan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” kata Eri Cahyadi.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini mengatakan RB tematik pengentasan kemiskinan dan kepemimpinan birokrasi akan lebih berkontribusi pada percepatan pengentasan kemiskinan.

Eri Cahyadi kemudian meluncurkan serangkaian inovasi yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengentaskan kemiskinan. Ada puluhan program padat karya yang merupakan inovasi Eri Cahyadi. Diantaranya adalah rumah padat karya yang menggunakan dana pemerintah kota untuk MBR untuk melatih keterampilan.

“Aset Pemkot Surabaya tidak boleh disia-siakan jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Secara bertahap kami mengubah semuanya menjadi rumah padat karya. Beberapa di antaranya adalah coffee shop, barber shop, laundry, cuci mobil, gerai UMKM, perikanan pertanian, destinasi wisata dan lain sebagainya,” ujarnya.

Program ini dinilai sangat membantu Eri Cahyadi, apalagi sebagian besar aset Pemkot berada di lokasi yang strategis. Selain itu, ada juga program produksi plester yang melibatkan MBR. Hasil produksi tersebut lolos uji Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

“Jangan meremehkan dirimu sendiri Kamu tahu. Ternyata warga MBR di kampung-kampung setelah kami latih, produksi trotoarnya luar biasa. Itu dibeli oleh Pemkot Surabaya untuk diaspal di desa-desa,” katanya.

Berbagai program padat karya yang disponsori oleh Pemkot Surabaya telah berhasil menyerap ribuan penduduk, kata Eri Cahyadi. Mereka sebelumnya diberhentikan selama pandemi. Ada juga kepala rumah tangga perempuan. Penghasilannya juga meningkat sekitar Rp 2-6 juta per bulan.

“Program padat karya ini akan terus kami akselerasi. Baru-baru ini kami meluncurkan destinasi wisata Romokalisari Adventure Land yang juga mendukung puluhan MBR. Dan masih banyak program padat karya yang terus kami tingkatkan,” pungkas mantan Kepala Dinas Cipta Kerja Kota Surabaya ini.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button