Sultan HB X Tak Permasalahkan Akad Nikah Kaesang Pangarep - Erina Gudono di Pendopo Ambarrukmo, Ini Sejarah Pembangunannya - WisataHits
Yogyakarta

Sultan HB X Tak Permasalahkan Akad Nikah Kaesang Pangarep – Erina Gudono di Pendopo Ambarrukmo, Ini Sejarah Pembangunannya

TEMPO.CO, Yogyakarta – Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, tidak mempermasalahkan akad nikah tersebut. Kaesang Pangarep dan Erina Gudono digelar di gedung bersejarah Pendopo Hotel Ambarrukmo. “Ya tidak ada masalah (akad nikah Kaesang-Erina) di Pendopo Ambarrukmo,” kata Sultan HB X pada Jumat, 2 Desember 2022 di Yogyakarta.

Putra bungsu Presiden Jokowi itu akan melangsungkan akad nikah pada 10 Desember 2022. Sesuai akad nikah, prosesi Panggih juga akan berlangsung di pendopo hotel dengan tamu terbatas.

Sejarah Balai Ambarrukmo

Lantas bagaimana kisah Pendopo Hotel Ambarukmo yang dipilih menjadi akad nikah Kaesang dan Erina? Sedangkan di Yogyakarta sendiri, cukup banyak juga tempat yang digunakan orang untuk melangsungkan pernikahan.

Menurut situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Ambarrukmo yang diapit oleh Royal Ambarrukmo Hotel dan Ambarrukmo Plaza atau Aplaz Shopping Mall merupakan bangunan cagar budaya. Peruntukan gedung di Jalan Laksda Adi Sucipto, Caturtunggal, Depok, Sleman Yogyakarta ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. PM.25/PW.007/MKP/2007.

Istilah pendopo atau pendapa mengacu pada model atap berupa joglo berlapis papan yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan. Menurut sejarahnya, paviliun ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono VI yang bertahta pada tahun 1855 hingga 1877. Nama paviliun ini awalnya adalah Wisma Arjopurno yang berarti keamanan atau kemakmuran, sebelum diubah menjadi Wisma Ambarrukmo.

Lihat: Pernikahan Kaesang Pangarep – Erina Gudono, Dinas Pariwisata DIY dorong jenis wisata ini untuk mendongkrak reputasi

Penginapan Ambarrukmo

Pesanggrahan direnovasi dan disempurnakan oleh Pangeran Mangkubumi pada tahun 1897 atas perintah Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Kemudian namanya diubah menjadi Pesanggrahan Ambarrukmo, artinya keluhuran atau harum kemuliaan.

Saat itu, Pangeran Hangabehi (Pemimpin Kori) Keraton Yogya mendapat perintah dari Sultan Hamengkubuwono VII untuk mempersiapkan kepindahannya ke Wisma Tamu Ambarrukmo. Setelah Sultan Hamengku Buwono VII pensiun, beliau menetap di wisma ini bersama permaisurinya Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Kencana. Kompleks ini digunakan sebagai tempat pelatihan inspektur polisi Indonesia dari tahun 1940 hingga 1950.

Selain itu gedung ini juga difungsikan sebagai kantor pemerintahan daerah Kabupaten Sleman saat Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Pringgodiningrat menjabat sebagai Bupati Sleman hingga tahun 1964. Hotel Ambarukmo di sisi timur pendopo baru dibangun tahun 1957.

Sebagai tempat peristirahatan, Pendopo Ambarrukmo memiliki bangunan yang berbeda. Seluruh arsitektur tradisional Jawa yang terdiri dari Pendapa, Pringgitan, Dalem Ageng, Gadri, Gandok dan Balekambang dihiasi dengan ragam hias. Di antara yang lain lung-lungan, saton, tlacapan, wajikan, prabadan bengkok. mirong pada bagian saka menunjukkan keberadaan pesantren sebagai bangunan yang fungsinya koheren dengan keberadaan Sultan.

WICAKSONO SWASTA

Baca: Ngunduh Mantu Kaesang Pangarep – Erina Gudono, Erick Thohir: Jaga Kebersihan Usai Solo Event

Selalu update informasi terbaru. Tonton breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di channel Telegram “http://tempo.co/”. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button