Sultan Hamengkubuwono X akan menghadiri hari jadi pemerintahan Trenggalek - WisataHits
Yogyakarta

Sultan Hamengkubuwono X akan menghadiri hari jadi pemerintahan Trenggalek

Trenggalek (pilar.id) – Pada tanggal 31 Agustus Kabupaten Trenggalek akan mengadakan peringatan HUT ke-828. Pada kesempatan tersebut, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, akan hadir dalam acara tersebut.

Kehadiran Sri Sultan pun dikukuhkan oleh pemerintah Kabupaten Trenggalek sebagai pemilik niat tersebut.

“Kami atas nama pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Trenggalek mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya telah menerima undangan kami. Kami akan mempersiapkan semuanya sebelum kedatangan Sri Sultan (di Trenggalek),” kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Rabu (8 Maret 2022) di Trenggalek.

Arifin mendapat kepastian tentang rencana kehadiran Raja Keraton Ngayogyakarta itu setelah mengunjungi Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) beberapa hari sebelumnya, didampingi istri dan rombongan.

Sri Sultan bahkan memastikan bahwa ia tidak akan datang sendiri melainkan dengan “Ngarso Dalem”.

Selain rencana kehadiran Sri Sultan HB X, perayaan HUT Trenggalek nantinya akan lebih semarak.

Karena ada pagelaran budaya mulai dari wayang golek hingga workshop budaya oleh Pemprov DIY untuk Trenggalek.

Ayunan menjadi kebanggaan masyarakat Trenggalek karena memungkinkan mereka untuk lebih mengenal budaya Mataraman.

“Terima kasih, selama beberapa tahun terakhir termasuk tahun ini, kami telah menerima hadiah dari pemerintah DIY melalui hibah budaya untuk ulang tahun Trenggalek,” katanya.

Sebelumnya, Pemkab Trenggalek akan bekerja sama dengan pemerintah DIY dalam pengembangan budaya untuk revitalisasi ekonomi.

Strategi cerdas DIY menjadikan seni dan budaya nasional sebagai tujuan wisata populer dinilai patut dicontoh.

Selain itu, Trenggalek memiliki sejarah yang tidak jauh berbeda dengan Yogyakarta.

“Rencana kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan Provinsi DIY sedang kami jajaki. Terutama untuk promosi budaya, kemudian rekreasi dan revitalisasi ekonomi bersama. Jadi kita bertukar budaya untuk memperkuat budaya Mataraman karena kita adalah keluarga. Apalagi dengan gaya Jogja yang akan diperkenalkan kepada masyarakat Trenggalek,” kata Arifin. (gemuk)

Source: www.pilar.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button