Suhu kawah ijen menyentuh 3 derajat celcius

LICIN, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Suhu udara di sekitar Situs Wisata Alam (TWA) Ijen turun selama seminggu terakhir. Kondisi ini membuat banyak wisatawan yang mendaki gunung yang berada di ketinggian 2.386 meter di atas permukaan laut itu harus mengenakan pakaian ekstra tebal.

Satu dari untuk memimpin Di Ijen, kata Lutfi, suhu rata-rata di sekitar Paltuding saat ini mencapai 10 derajat Celcius. Saking dinginnya, banyak turis asing yang mencari api unggun untuk menghangatkan diri sambil menunggu perjalanan. “Dingin dari jam 2 siang sampai subuh,” katanya untuk memimpin dari desa Banjar.

Jam’an, warga Desa Tamansari, menambahkan, suhu di sekitar Kawah Ijen semakin dingin dalam sepekan terakhir. Padahal, suhu di Paltuding sudah mencapai 3 derajat Celcius kemarin (4/7). “Embun yang menempel di dedaunan telah mengkristal. Itu di daerah Paltuding, bisa lebih rendah lagi di atas,” ujarnya.

Peramal BMKG Banyuwangi Beny Gumintar menjelaskan bahwa perubahan suhu dingin global yang terjadi pada jam-jam tertentu disebabkan oleh rendah La Nina (La Nina Rendah). La Nina menyebabkan pemanasan di tengah Samudera Pasifik yang berdampak pada pergeseran awan hujan berbasis daratan. Kondisi ini menyebabkan hujan di beberapa tempat, meski saat ini sedang musim kemarau.

Di sisi lain, kondisi ini menurunkan suhu udara di daerah yang hujan. Suhu terendah biasanya akan terasa di tengah masa transisi setelah hujan dan matahari terbit. Biasanya terjadi antara pukul 04:00 dan 05:30. “Seharusnya musim kemarau. Karena hujan di beberapa daerah, suhu telah turun. Makanya terasa dingin sekali,” kata Beny.

Beny mengatakan daerah yang licin merupakan salah satu tempat terjadinya curah hujan lokal sebagai akibat dari dampak tersebut rendah La Nina, selain Kabat, Glenmore, Songgon dan Rogojampi. Kondisi ini menyebabkan suhu udara di sekitar kawasan licin, termasuk Kawah Ijen, turun drastis.

Menurut perkiraan BMKG, Beny menambahkan, suhu di kawasan licin saat ini bisa mencapai minus 10 derajat Celcius. “Kami tidak bisa memprediksi itu karena tidak ada termometer yang dipasang di sana. Untuk waktu yang mungkin setelah penampilan Api biru“dia berkata. (bebas/aif/c1)

Source: radarbanyuwangi.jawapos.com