Suharto, pejuang Klaten pertama yang dinyatakan sebagai pahlawan nasional - WisataHits
Jawa Tengah

Suharto, pejuang Klaten pertama yang dinyatakan sebagai pahlawan nasional

RADARSOLO.ID – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD telah mengumumkan lima orang yang akan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo. Hal itu diumumkan pada Kamis (3/11) di akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd.

Salah satu tokohnya adalah dr. HR Suharto, putra kelahiran Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten. Dalam perjuangannya, Suharto menyatakan bahwa ia membantu menyelamatkan bendera merah putih warisan. Kemudian ia ikut mendirikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Organisasi Pendidikan Persatuan Keluarga Berencana (PKBI).

Selain itu, Soeharto juga berperan dalam pembangunan proyek mercusuar dan objek penting pada masa Presiden Soekarno. Dimulai dengan pembangunan Sarinah Department Store, Monumen Nasional dan Masjid Istiqlal, pendirian Rumah Sakit Jakarta dan Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDKI).

Namanya diabadikan sebagai gedung di kantor paguyuban KB. Antara lain, diabadikan di salah satu jalan di Kabupaten Klaten Mei lalu. Jalan Dr R Soeharto memiliki panjang 2,71 km dan lebar 5 meter dengan konstruksi aspal. Persimpangan Gebyok empat dengan pertigaan Rowo Jombor di Kecamatan Kalikotes.
The Street merupakan sekuel dari Jalan Ir Soekarno, yang menandai kedekatan dan ikatan antara dua karakter selama pertarungan mereka.

Suharto dikenal sebagai dokter pribadi penerbit terkemuka Ir Soekarno dan Mohammad Hatta. Usulan Suharto sebagai pahlawan nasional diprakarsai oleh keluarga besar Suharto yang tinggal di Jakarta dengan dukungan pemerintah Kabupaten Klaten.

“Kami ikut berjuang mengusulkan agar Soeharto menjadi pahlawan nasional. Tentu kita bangga dan bersyukur, semoga pengakuan sebagai pahlawan nasional bisa membawa berkah. Termasuk manfaatnya bagi warga Klaten,” kata Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat ditemui Jumat (4 November) seusai rapat di gedung paripurna DPRD Klaten.

Selain itu, jelas Mulyani, diharapkan dengan adanya penganugerahan gelar pahlawan nasional oleh pemerintah kali ini, para pemuda Klaten dapat lebih dekat mengikuti jejak perjuangan Soeharto. Kedepannya, nama Suharto tidak hanya akan diabadikan di jalan menuju objek wisata Rowo Jombor.

“Pemerintah desa Tegalgondo sendiri akan menamai gedung serbaguna itu dengan nama Suharto. Saat ini masih dalam proses pembangunan. Lokasinya di desa kelahiran Soeharto,” kata Mulyani.

Dalam waktu dekat, keluarga besar Soeharto akan menyiapkan berbagai kegiatan monumental. Sebelumnya, setibanya di Klaten, putri kedua Soeharto, Dewi Kamaratih, sebelumnya mengungkapkan bahwa pengusulan Soeharto menjadi pahlawan nasional dimulai saat ia sedang menulis biografi ayahnya. Singkat cerita, usul tersebut mendapat restu dari putra Proklamator dan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri.

“Ayah (Soeharto) lahir dari Tegalgondo, yang awalnya kami tahu di wilayah Solo. Ternyata di daerah Klaten. Ini menjadikan bapak Klatener pertama yang diusulkan sebagai pahlawan nasional,” katanya.

Dewi mengungkapkan, banyak hal yang ingin diteladani oleh sosok Soeharto semasa hidupnya. Keterlibatannya dalam pergerakan nasional memungkinkan Suharto untuk mengabdi tidak hanya sebagai dokter. Tindakannya selama masa kemerdekaan semakin membuktikan partisipasi Suharto dalam perjuangan mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia. (ren/ria)

Reporter: Angga Purenda

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button