Yogyakarta

STAH Bhatara Guru Kendari Menghadirkan Tari Kolaborasi di Festival Untuk Memberdayakan Temperamen Religius

TRIBUN-BALI.COM – Mewakili Sulawesi Tenggara, STAH Bhatara Guru Kendari menghadiri Festival Penguatan Moderasi Beragama di Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Kementerian Agama RI (Kemenag) Bidang Kepemimpinan Komunitas Hindu (Bimas).

Festival Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Seni Religius Tahun 2022 yang akan diselenggarakan mulai 1-5 Desember 2022 di Pelataran Garuda Mandala Kompleks Candi Prambanan Yogyakarta.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Sultra, H. Zainal Mustamin, didampingi Bimbingan Masyarakat Hindu I Komang Sukeyasa.

Baca Juga: Dirjen Kebudayaan RI Yakin Bali Akan Menjadi Leader dalam Pelestarian Budaya Berbasis Masyarakat

Baca Juga: Lebaran Tanggal Berapa? Kemenag akan menggelar Sidang Isbat Idul Fitri besok, berikut link streamingnya

Mewakili Sulawesi Tenggara, STAH Bhatara Guru Kendari menghadiri Festival Penguatan Moderasi Beragama di Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Tata Kelola Umat Hindu (Bimas) Kementerian Agama RI (Kemenag). Festival Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Seni Religius Tahun 2022 yang akan diselenggarakan mulai 1-5 Desember 2022 di Pelataran Garuda Mandala Kompleks Candi Prambanan Yogyakarta. (Spesial)

Festival Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Seni Religius 2022 bertema Harmoni dalam Keberagaman.

Presentasi oleh 521 peserta dari 34 provinsi.

Festival ini memiliki 4 kegiatan utama yaitu kesenian melalui penyajian 61 pertunjukan tari, musik tradisional, lagu religi dan seni kreatif dari berbagai daerah di Indonesia.

Kemudian pameran produk UMKM berupa makanan dan minuman, souvenir, paket wisata budaya.

Serta workshop dengan topik Potret Moderasi Hari Ini dan Tantangan ke Depan.

Dan pemberian penghargaan kepada tokoh-tokoh Hindu di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Mewakili Sulawesi Tenggara, STAH Bhatara Guru Kendari menghadiri Festival Penguatan Moderasi Beragama di Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Tata Kelola Umat Hindu (Bimas) Kementerian Agama RI (Kemenag).  Festival Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Seni Religius Tahun 2022 yang akan diselenggarakan mulai 1-5 Desember 2022 di Pelataran Garuda Mandala Kompleks Candi Prambanan Yogyakarta.STAH Bhatara Guru Kendari mewakili Sulawesi Tenggara mengikuti Festival Penguatan Moderasi Beragama di Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Tata Kelola Umat Hindu (Bimas) Kementerian Agama RI (Kemenag). Festival Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Seni Religius Tahun 2022 yang akan diselenggarakan mulai 1-5 Desember 2022 di Pelataran Garuda Mandala Kompleks Candi Prambanan Yogyakarta. (Spesial)

Festival ini digelar sebagai wujud komitmen umat Hindu untuk menjunjung tinggi persatuan dalam keberagaman bangsa.

Provinsi Sulawesi Tenggara yang dikoordinir oleh Kantor Pembinaan Masyarakat (Kanwil) Umat Hindu Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara (Sulawesi Tenggara) juga mengirimkan 25 peserta dalam event nasional ini.

Berasal dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Sundaram, Sekolah Tinggi Keagamaan Hindu (STAH) Bhatara Guru Kendari.

Usai menyaksikan penampilan para peserta dari Sultra, Kepala Kanwil Kemenag menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya kepada mahasiswa STAH Bhatara Guru Kendari yang mampu menampilkan tarian dengan menampilkan berbagai gaya seni budaya Tenggara. Sulawesi bekerja sama.

Usai menyaksikan penampilan para peserta dari Sultra, Kepala Kanwil Kemenag menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya kepada mahasiswa STAH Bhatara Guru Kendari yang mampu menampilkan tarian dengan menampilkan berbagai gaya seni budaya Tenggara. Sulawesi bekerja sama.Usai menyaksikan penampilan para peserta dari Sultra, Kepala Kanwil Kemenag menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya kepada mahasiswa STAH Bhatara Guru Kendari yang mampu menampilkan tarian dengan menampilkan berbagai gaya seni budaya Tenggara. Sulawesi bekerja sama. (Spesial)

“Kami mengapresiasi sajian tari fasilitasi yang dibawakan oleh peserta kami, menyatukan seni dan budaya yang berbeda menjadi satu kesatuan tarian yang sangat indah yang melambangkan keharmonisan keberagaman di Sulawesi Tenggara,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button