Stabilkan Harga Pangan, Pemprov Jabar Siapkan Lebih dari Rp 29 Miliar - WisataHits
Jawa Barat

Stabilkan Harga Pangan, Pemprov Jabar Siapkan Lebih dari Rp 29 Miliar

BANDUNG, KOMPAS.com – Pemprov Jabar menyiapkan anggaran lebih dari Rp 29 miliar untuk menstabilkan harga pangan pada 2022.

“Anggaran operasional pasar (untuk pengendalian harga) itu dengan beberapa kewenangan,” kata Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Daerah Jawa Barat, M taufiq BS di sela-sela Festival Ekonomi Digital dan Syariah (DIGISEF) di Bandung, Sabtu (9.3./ 2022).

Untuk Anggaran Operasi Pasar 2022 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Rp 15,5 miliar.

Baca Juga: Sopir Angkot di Bogor Kecewa dengan Kenaikan BBM

Kemudian anggaran Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar sebesar Rp 13,7 miliar untuk cadangan beras.

“Ada juga anggaran operasional pasar sebesar Rp 300 juta,” kata Taufiq.

kenaikan bahan bakar

Jumlah ini akan bertambah, juga untuk mengendalikan potensi inflasi akibat kenaikan harga BBM. Misalnya untuk kebutuhan Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan lain-lain.

Dana yang akan dianggarkan masih dihitung. Kemungkinan akan diambil oleh pos belanja yang tidak terduga. Jika tidak mencukupi, dapat dianggarkan dalam APBD Perubahan.

“[Anggaran belanja tak terduga]bukan hanya untuk mengendalikan inflasi, dari sinilah datangnya bencana,” katanya.

Baca Juga: Organda Semarang Tolak Pembatasan Pembelian BBM Bersubsidi

Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto mengatakan operasi pasar pada waktu yang tepat itu penting. Hal ini berguna untuk menstabilkan harga.

Selain itu, beberapa harga komoditas sering naik sehingga memicu pembelian panik. Pembelian hamster ini membuat persediaan menjadi langka.

“Awalnya mereka membutuhkannya karena takut tidak bisa menjualnya secara grosir. Jika semua orang membeli, pasokan akan ketat. Di saat-saat seperti ini Anda harus menggunakan operasi pasar,” katanya.

Inspeksi makanan

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan ini, kata Heawanto. Salah satunya adalah inisiasi Ekosistem Ketahanan Pangan Terpadu (Pangsi).

Baca Juga: Harga BBM Naik, Demo Mahasiswa Makassar dan Blokade Jalan Hingga Malam

Ekosistem Pangsi merupakan sinergi hexahelix kolaboratif Pemprov Jabar, Pemprov/Pemkot Jabar, BI Jabar, perbankan dan kelompok masyarakat inklusif antara lain pondok pesantren, kelompok masyarakat subsistem, kelompok tani bis hingga desa wisata.

Dalam rangka perluasan ekosistem Pangsi, rangkaian DIGISEF 2022 menggalang dukungan dari para pelaku ekonomi untuk ekosistem Pangsi, termasuk perluasan KAD antara beberapa koperasi dan pondok pesantren, serta dukungan melalui Program Dedikasi untuk Negeri.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: bandung.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button