Sosialisasi hak politik penyandang disabilitas harus dipastikan, termasuk di Tasikmalaya - WisataHits
Jawa Barat

Sosialisasi hak politik penyandang disabilitas harus dipastikan, termasuk di Tasikmalaya

PESAN PRIBADI – Aktivis sosial difabel, Dr. Agus Diono MSi, mengatakan penyandang disabilitas selama ini telah memenuhi haknya sebagai warga negara. Namun, aksesibilitas dalam pengambilan keputusan tampaknya masih rendah untuk kelompok ini.

“Paradigma terhadap penyandang disabilitas masih sebatas menghormati, melindungi, dan memenuhi hak seperti warga negara lainnya. Padahal, penyandang disabilitas juga merupakan warga negara yang memiliki hak yang sama, termasuk dalam urusan politik.”

kata Agus dalam pertemuan baru-baru ini dengan sejumlah penyandang disabilitas di Yayasan Al Hikmah Cintarasa Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Hasil Riset, Tren Outdoor Tourism Naik Signifikan, Kota Tasikmalaya Harus Mampu Wujudkan Potensi Daerah

Selain bersilaturahim dengan Rahmat, pengelola Yayasan Al Hikmah yang memiliki panti asuhan di Bandung 30 tahun lalu, Agus yang menjabat sebagai Kabag Rehabilitasi Sosial Luar Panti Asuhan di Kementerian Sosial juga dilakukan. untuk memastikan hak-hak ini untuk menjamin
Politik penyandang disabilitas bisa tersalurkan atau tidak dalam persaingan politik 2024.

“Seharusnya penyelenggaraan pemilu tidak sebatas melakukan penambahan fasilitas atau perubahan, tetapi bisa menyesuaikan dengan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas,” ujarnya.

Dijelaskannya, disabilitas diklasifikasikan menjadi lima jenis. Pertama, secara fisik atau lumpuh, mental,
Organ indera seperti buta, tuli, dan bicara. Kemudian ragam disabilitas intelektual yang berkaitan dengan intelegensi atau disabilitas intelektual, serta penyandang disabilitas lebih dari satu jenis.

Baca Juga: Menjelang Tahun Ajaran Baru, Penjual Buku Catatan Dadakan di Ciamis Bungah

“Kelimanya memiliki hak yang sama sebagai warga negara. Kami suka bagaimana pemerintah hadir agar handicap ini bisa menyalurkan suara-suara khusyuk mengingat jumlah penduduk di Indonesia dulu lebih dari 5 persen. Mungkin lebih sekarang,” kata Agus.*

Source: kabarpriangan.pikiran-rakyat.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button