Solo semakin menyamar menjadi kota wisata, simak upaya peningkatan kunjungan wisatawan: Okezone Travel - WisataHits
Jawa Tengah

Solo semakin menyamar menjadi kota wisata, simak upaya peningkatan kunjungan wisatawan: Okezone Travel

Solo semakin menyamar menjadi kota wisata, simak upaya peningkatan kunjungan wisatawan: Okezone Travel

KOTA Solo terus membersihkan. Memiliki luas tak lebih dari 50 kilometer persegi dan dikelilingi kawasan lain yang berkali-kali lipat lebih luas, Kota Solo tak menyurutkan semangat.

Untuk Solo Raya, kota Solo tetap menjadi penghubung, dari pusat budaya dan hiburan hingga kehidupan komersial. Solo Raya merupakan kawasan bekas Kediaman Surakarta yaitu Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali.

Meski disebut sebagai kota budaya, Kota Solo tak serta merta membuatnya berpuas diri. Dalam beberapa tahun terakhir, kota ini terus berkembang menjadi kota wisata.

Setelah DI BAWAHWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak mau kalah dengan daerah tetangga yang sudah terlanjur populer dari sisi pariwisata, yakni Yogyakarta.

BACA JUGA:5 Restoran Legendaris di Kota Solo yang beberapa di antaranya sudah ada sejak Indonesia belum merdeka

Sepuluh program prioritas terkait infrastruktur diproses dan dilaksanakan satu demi satu. Proyek infrastruktur itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke Solo.

Jika ditarik garis lurus dari Jalan Ahmad Yani terdapat studio rekaman pertama di Indonesia bernama Lokananta. Lokasi ini dijadikan sebagai pusat kesenian tradisional hingga modern. Saat ini, Lokananta masih dalam tahap revitalisasi dan diperkirakan selesai dalam beberapa bulan ke depan.

ilustrasi

Pejalan kaki di Kota Solo. (Okezone.com/Bramantyo)

Revitalisasi Lokananta dilakukan langsung oleh Kementerian BUMN bekerja sama dengan Danareksa Group – Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Taman Balekambang terletak di Lokananta, bersebelahan dengan Stadion Manahan.

Hampir sama dengan Lokananta, Taman Balekambang digunakan untuk pentas seni sekaligus taman kota dengan konsep alam terbuka.

Kementerian PUPR bertanggung jawab atas revitalisasi Balekambang. PUPR ingin mengembalikan Taman Balekambang ke fungsi aslinya sebagai Bonrojo alias Kebun Raja.

BACA JUGA:Kemeriahan Imlek di Kelurahan Pasar Gede Solo, 5.000 Lentera Neon Menyinari Kota

Ada juga Masjid Agung Sheikh Zayed, hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) kepada Presiden Jokowi.

Meski diresmikan, masjid megah ini belum dibuka untuk umum karena masih dalam proses penyelesaian. Tapi itu tidak menghentikan orang datang untuk mengambil gambar, meskipun hanya dari luar. Gibran mengklaim ribuan turis datang ke masjid dalam satu hari.

ilustrasi

Peresmian Masjid Agung Sheikh Zayed (Setkab.go.id)

Beralih ke Solo timur, ada Solo Safari yang dibuka untuk umum saat ini. Sebelumnya, objek wisata sekaligus tempat perlindungan satwa ini bernama Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau ada juga yang menyebutnya Kebun Binatang Solo.

Untuk meningkatkan jumlah kunjungan, Gibran memutuskan untuk bermitra dengan Taman Safari Indonesia dan menjadikan kebun binatang ini lebih modern dan bersahabat.

Bahkan, penempatan satwa tidak lagi menggunakan konsep kandang besi, melainkan terbagi menjadi pulau-pulau kecil untuk memanfaatkan danau yang ada di area solo safari.

Beberapa hewan juga ditempatkan di kandang yang luas dengan pagar kayu agar pengunjung dapat melihat koleksi hewan di Solo Safari dengan lebih leluasa.

Ikuti Berita Okezone di Berita Google

museum sains

Menjadikan objek wisata tidak hanya sekedar destinasi hiburan, namun bagaimana tempat wisata juga bisa menjadi sarana edukasi. Hal inilah yang melatarbelakangi pembangunan Museum Sains yang pembangunannya baru dimulai dua hari lalu.

Untuk proyek ini, Gibran bekerjasama dengan pendiri Tahir Foundation, Dato Sri Tahir. Untuk proyek ini, pemilik Mayapada Group siap mengucurkan dana hingga Rp 600 miliar.

Museum Kebudayaan, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo terletak di kompleks universitas yang juga mencakup kampus Institut Seni Surakarta (ISI) Surakarta dan Universitas Sebelas Maret (UNS). Selain itu, museum ini juga terletak di dekat Technopark yang merupakan pusat bisnis dan pendidikan.

Kedepannya inventarisasi museum ini akan dikerjasamakan dengan perguruan tinggi di Solo. Museum ini dibangun di atas lahan seluas 60.000 meter persegi, salah satunya akan mencakup solarium kebun raya dengan koleksi tumbuhan dari berbagai negara.

“Mungkin yang terbesar di Jawa Tengah, kami laporkan ke walikota agar pembangunan tidak lebih dari dua tahun,” kata Tahir.

Terkait perkembangan tersebut, Tahir ingin memberikan kontribusi bagi kemajuan kota Solo. Pria keturunan Solo ini mengaku memiliki ikatan dengan kota.

Selepas tinggal di Solo, Tahir mengenang bahwa berwisata di pinggiran Sungai Bengawan Solo menjadi kemewahan yang tiada duanya. Namun kali ini Solo berbeda. Pembangunan besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah setempat menarik perhatian Tahir untuk terlibat.

Tonggak wisata rekreasi

Jika Kota Solo sudah lebih banyak melayani kunjungan tamu untuk kegiatan Meeting, Incentive, Congresses and Exhibition (MICE) atau perjalanan bisnis, tidak menutup kemungkinan Kota Solo akan menjadi tujuan wisata leisure atau perjalanan santai di masa mendatang.

Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Solo Daryono mengatakan, karakteristik leisure city banyak dikunjungi orang pada akhir pekan, berbeda dengan kota MICE yang ramai dikunjungi orang pada weekdays.

Dengan dibukanya destinasi wisata baru tahun ini, diharapkan wisata santai Solo bisa lebih terpromosikan. Sebagai pakar wisata, dia mengapresiasi destinasi yang ingin menambah lama tinggal wisatawan dari 1,3-1,5 malam menjadi 2-3 malam. Gol ini merupakan angka yang fantastis.

“Target lama menginap kami perkirakan 2,7 malam, tapi kalau bicara fakta, di Solo rata-rata 1,5 malam. Pasti butuh waktu,” kata Daryono.

ilustrasi

Keinginan Solo untuk menawarkan pariwisata bersandingan dengan Yogyakarta tidak bisa diremehkan. Anggaran yang dikeluarkan untuk mempercantik Solo cukup besar. Harapannya agar pengunjung terus datang ke kota Solo.

Langkah pemerintah tersebut harus didukung oleh pelaku ekonomi dan masyarakat setempat. Pelayanan prima dari perusahaan jasa mulai dari keramahan transportasi hingga keramahan warga juga menjadi kunci sukses tidaknya pemerintah dalam menarik lebih banyak wisatawan ke kota Solo.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button