Solo Moho Cake Tahun Baru Imlek, sudah pernah coba belum? - WisataHits
Jawa Tengah

Solo Moho Cake Tahun Baru Imlek, sudah pernah coba belum?

Solo Moho Cake Tahun Baru Imlek, sudah pernah coba belum?

tanpa judul

Krjogja.com – Banyak makanan khas yang disajikan saat perayaan imlek, termasuk kue moho. Kue moho atau hwat kwee merupakan jajanan yang wajib ada di meja sembahyang leluhur bagi etnis Tionghoa saat Imlek, khususnya di daerah Solo dan sekitarnya. Awalnya kue ini merupakan adat suku Hokkian di Solo, kemudian berkembang dan menyebar menjadi adat keturunan Tionghoa lainnya di Jawa Tengah.

Kue moho bentuknya mirip dengan kue bolu kukus namun memiliki rasa yang manis dengan tekstur yang padat. Sepintas, cita rasa kuenya mirip dengan kue bakpao.

Kue moho terbuat dari adonan tepung terigu yang kemudian dibentuk memanjang. Setelah itu, adonan tepung dibentuk menjadi pola bulat dan dikukus selama 10 menit.

Untuk menambah warna pada kue moho diberikan beberapa varian pewarna makanan seperti : B. Coklat dan merah muda. Kue moho merupakan kue tradisional yang dibuat secara turun temurun di Sudiroprajan atau Pecinan Balong Solo yang dulunya merupakan pusat kuliner.

Menjelang tahun 1960-an, kawasan Sudiroprajan menjadi pemasok utama Kue Moho bagi seluruh pedagang kaki lima di pasar-pasar tradisional Kota Solo. Membuat kue moho sebenarnya cukup sederhana.

Kue ini terbuat dari adonan tepung yang dicampur dengan tape kemudian didiamkan semalaman selama 12 jam. Keesokan harinya, tepung yang sudah mengembang tersebut dipress dan dicampur dengan tepung yang sudah dicampur dengan gula pasir, taburan coklat dan lainnya.

Selanjutnya adonan kue moho dituang ke dalam loyang yang menyerupai loyang kue bolu. Kemudian adonan tersebut dikukus selama 30 menit agar mengembang, mendidih dan menjadi lunak.

Menurut kepercayaan Tionghoa, ada beberapa pantangan yang harus diperhatikan saat membuat kue ini. Di antaranya, wanita yang sedang haid tidak boleh ikut serta dalam pembuatan kue ini karena dianggap najis.

Selama produksi Anda tidak boleh kehilangan kata-kata buruk dan bahagia. Jika pantangan ini dilanggar, kue tidak akan hancur berkeping-keping.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button