Soegijapranata Unika Semarang Perluas Pemasaran Batik Lasem dan Kembangkan Metaverse
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG – Gagasan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) melalui program Kedaireka bertujuan untuk mempertemukan gagasan akademisi dan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri).
Tujuannya adalah untuk menciptakan peluang ekonomi nyata yang tidak hanya menjadi laporan dokumenter di masa depan.
Tim Kedaireka Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang yang terdiri dari Prof. Ridwan Sanjaya, SE, S.Kom., M.Si., Ph.D., Dr. Theresia Dwi Hastuti, SE, M.Si., dan Freddy Koeswoyo, SE, M.Si.
Seperti yang disampaikan Prof. Ridwan Sanjaya, salah satu desain yang telah mendapat persetujuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk tahun 2022 adalah pengembangan jalur distribusi Batik Lasem melalui Metaverse.
Baca Juga: Potensi Pengembangan Kampung Bertema di Kota Semarang, Dipoles Jadi Destinasi Wisata
Baca Juga: Berkas Penangkapan Pengedar Narkoba, Polisi Ungkap Tindakan Pengejaran Jalan Basudewo Raya Semarang
“Ide tersebut diusulkan oleh tim Unika Soegijapranata Kedaireka untuk penjualan Batik Lasem,” ujarnya kepada TribunMuria.com, Minggu (9/4/2022).
Prof Ridwan menambahkan Metaverse dipandang sebagai terobosan baru yang dapat dimanfaatkan dalam bisnis untuk mengembangkan saluran distribusi baru untuk Batik Lasem Rembang, Jawa Tengah.
Ia mengatakan, kerjasama dengan CV Kidang Mas Anugrah Semesta yang bergerak di bidang Batik Lasem bukanlah hal baru.
“Kerjasama ini sudah terjalin sejak lama melalui kelompok pengrajin batik Lasem dan koperasi batik Lasem,” tambah Prof. Ridwan.
dr Theresia menambahkan, berbagai kegiatan digitalisasi telah dilakukan selama satu dekade terakhir, mulai dari pemasaran, pengelolaan keuangan hingga transaksi penjualan.
“Rencana pengembangan kanal Metaverse untuk kegiatan pameran, pemasaran dan transaksi merupakan bagian dari kelanjutan kerjasama yang sudah ada,” ujarnya.
Source: muria.tribunnews.com
