Smat City Kota Pangkalpinang : Tebarkan pesona dengan mempercantik wajah kota
Erninta Afryani
Monumen Titik Nol di kota Pangkalpinang menandai pusat Pulau Bangka
Daun sirih pinang yang menjulang tinggi bisa dilihat di area halaman rumah dinas walikota Pangkalpinang. Gemerisik dedaunan tampaknya membuat orang yang lewat untuk melihat sejenak ke bangunan besar, yang menyerupai koin tua. Koin ini menghadap Gereja Protestan GPIB Maranatha, salah satu gereja tua yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Semakin lama Anda melihat bangunan berbentuk koin ini, semakin banyak keunikan yang Anda temukan. Beberapa di antaranya seperti perbedaan antara dua sisi mata uang. Sisi yang menghadap jalan utama terdapat tulisan Melayu-Arab “Haza Falus Pangkalpinang” yang artinya “Ini uang dari Pangkalpinang”. Bagian belakang, menghadap Kantor Walikota, bertuliskan “Bing Lang Gong Si” dalam bahasa Mandarin, yang berarti “Berkembang dengan penuh arti dan maju”.
Koin raksasa ini sendiri sebenarnya adalah Monumen Titik Nol Kilometer di Pulau Bangka. Sementara tugu berdiameter 4,8 meter ini juga menjadi salah satu spot wisata foto yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Pangkalpinang. Di sini, wisatawan dapat memiliki pengalaman foto instan di tengah lubang koin raksasa.
Pangkalpinang menuju Smart City
Kota Pangkalpinang sendiri merupakan salah satu daerah yang terpilih untuk berpartisipasi dalam gerakan Kota Cerdas 2022. Melalui gerakan ini, Kota Pangkalpinang akan dibimbing untuk memanfaatkan teknologi guna meningkatkan setiap potensi yang ada di wilayahnya. Monumen Titik Nol hanyalah salah satu dari banyak peluang wisata yang diperoleh kota berpenduduk 216.000 ini.
Menurut Walikota Pangkalpinang Dr. H. Maulan Aklil, SIP, M.Si., Tugu Titik Nol merupakan upaya untuk meningkatkan citra kota di sekitarnya. Selain Tugu Titik Nol Kilometer di Pulau Bangka, saat ini Pemkot Pangkalpinang juga sedang mengembangkan Tugu Simpang Lima dan Tugu Kepiting.
Molen, demikian Maulan Aklil disapa, saat ini tengah menggarap beberapa proyek untuk mendongkrak pariwisata di Pangkalpinang. “Monumen Kepiting Remango atau Kepiting Mangrove, agrowisata kepiting di kawasan ini. Juga akan ada hotel yang pandangancukup menjanjikan,” ujarnya.
Selain itu, Molen juga berencana menyediakan kepiting dan buaya hasil tangkapan. Sehingga wisatawan yang datang dapat menikmati berbagai pengalaman wisata yang berbeda dari daerah lain kedepannya.
Erninta Afryani
Inilah Bangka Botanical Garden (BBG) yang menampilkan deretan pepohonan yang asri dan rindang
Sementara itu, salah satu agrowisata yang cukup terkenal dan menjadi favorit wisatawan di Pangkalpinang Kebun Raya Bangka (BBG) yang letaknya tidak jauh dari pusat kota. Di sini wisatawan dapat menikmati berbagai aktivitas seperti B. Mengunjungi peternakan sapi perah, menunggang kuda, menikmati susu murni atau jalan-jalan sambil menikmati deretan pepohonan yang asri dan rindang.
Bmerek sebagai Kota Timah
Akhirnya, Molen juga menyarankan untuk melakukannya merek Pangkalpinang sebagai Kota Timah perlu lebih diperkuat karena merupakan identitas utamanya. Oleh karena itu, di bawah pemerintahannya, Pangkalpinang kini menunggu ikon terbarunya, Masjid Agung Kubah Timah.
Masjid ini sendiri dirancang oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Nantinya, groundbreaking akan dilakukan sekitar Agustus atau September 2022. Dengan rilis yang mumpuni melalui kemajuan teknologi, Molen berharap lebih banyak wisatawan yang akan tinggal lebih lama di Pangkalpinang saat mereka melakukan perjalanan ke kabupaten sekitarnya.
Harapannya, keikutsertaan kota Pangkalpinang dalam gerakan Menuju Kota Cerdas 2022 dapat memicu lahirnya prakarsa berbasis teknologi yang cerdas dan inovatif. Dengan demikian, masyarakat kota Pangkalpinang juga akan mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari semua inisiatif yang dilakukan.
KONTEN IKLAN
Video Unggulan
Source: infokomputer.grid.id
