Siswa SD Malang Diikuti Teman Sekelas dan Orang Tua: Anak Saya Muntah-muntah dan Kejang - Solopos.com - WisataHits
Jawa Timur

Siswa SD Malang Diikuti Teman Sekelas dan Orang Tua: Anak Saya Muntah-muntah dan Kejang – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Ilustrasi Stop Bullying. (gambar gratis)

Solopos.com, MALANG — Seorang siswi kelas dua (SD) di Kecamatan Kepanjeng, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi korban perundungan dan penganiayaan oleh atasannya. Bahkan, korban berinisial MW sempat dirawat di rumah sakit.

Orang tua MW, Edi Subandi, mengatakan anaknya yang berusia 8 tahun tidak pernah melaporkan perundungan tersebut. Saat kejadian bullying terjadi pada 11 November 2022, korban baru sembuh dari tifus selama sepuluh hari.

Promosi Angkringan Omah Semar Solo: Tempat nongkrong unik punya menu Wedang Jokowi

“Suatu hari setelah masuk, anak saya muntah terus menerus dan sakit kepala. Saya kira tifusnya sudah kembali,” ujarnya, Rabu (23/11/2022).

Karena kondisinya semakin memburuk, korban dirawat di fasilitas kesehatan yang dekat dengan tempat tinggalnya. Saat ini kondisinya sudah membaik. Namun, beberapa hari kemudian, korban mulai kejang-kejang.

“Setelah saya minum obat agak mereda tapi saya masih mengeluh pusing. Namun, beberapa hari kemudian saya terus merasa pusing dan kemudian langsung kram,” ujarnya.

Baca juga: Sadis! Siswa kelas 2 SD di Malang menjadi korban bullying, pelakunya adalah siswa SMA

Berdasarkan informasi yang diperoleh orang tua korban, MW kerap dibully oleh beberapa atasannya. Sejumlah pelaku kerap meminta uang kepada korban.

“Latar belakangnya di-bully, dimintai uang jajan. Uang saku anak saya Rp 6.000, yang diminta Rp 5.000, jadi anak saya hanya punya uang tunai Rp 1.000. Kalau uang tidak diberikan, ada kekerasan,” katanya.

Ia juga mengatakan, kejadian meminta uang kepada beberapa rekan anak-anaknya bukanlah yang pertama kali terjadi di sekolah. Namun, beberapa insiden ini diselesaikan secara damai dan tidak dibawa ke pengadilan.

“Akhirnya kami lapor ke Polres Malang karena ini soal nyawa. Kami mematuhi hukum yang berlaku,” ujarnya.

Baca Juga: Wagub Jatim Memiliki Alam yang Indah dan Ajak Warga Soloraya Berwisata ke Madiun Raya

Kabid Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan, polisi masih menyelidiki kasus bullying yang menimpa MW. Pelaku bullying diduga dieksekusi oleh tujuh orang yang merupakan kalangan atas korban.

Penyidik ​​Polres Malang telah menyelidiki sekolah tersebut, termasuk para tersangka pengganggu. Saat ini, Polres Malang juga sedang menunggu korban pulih dari luka akibat peristiwa bullying tersebut.

“Penyidik ​​memeriksa sekolah dan tersangka sambil menunggu kesembuhan korban,” katanya.

Ia menjelaskan, berdasarkan informasi yang diberikan korban yang kini sudah sadar dan kondisinya mulai membaik, perundungan tersebut dilakukan sejak korban duduk di bangku kelas satu SD hingga kini korban duduk di bangku kelas dua.

“Perundungan atau pencabulan sudah sering dilakukan sejak korban masih duduk di bangku kelas satu SD hingga sekarang,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button