Simak lima kafe legendaris di Indonesia ini - WisataHits
Jawa Barat

Simak lima kafe legendaris di Indonesia ini

TEMPO.CO, jakarta – Pencinta kopi di Indonesia meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan penyebaran Kedai kopi yang sekarang dapat ditemukan di jalan raya menuju desa. Hal ini menandakan bahwa semangat minum kopi semakin meningkat, terutama untuk mencicipi kopi asli Indonesia.

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, menempati urutan keempat setelah Kolombia. Lokasi dan iklim yang tepat memungkinkan tanaman kopi tumbuh subur di Indonesia. Padahal, angka panen pada 2017 dan 2018 mencapai 636.000 ton kopi.

Dalam beberapa tahun terakhir, kopi telah menjadi populer dan diminati di kalangan orang-orang dari segala usia. Nyatanya, kopi sekarang tidak disamakan dengan teman jika Anda begadang. Tentu dengan meningkatnya minat terhadap kopi, kedai kopi di Indonesia pun bermunculan bak jamur. Tapi tahukah Anda bahwa jauh sebelum era kafe saat ini, ada beberapa kafe legendaris dengan cita rasa yang sama baiknya? Suasana kafe yang tradisional dan sederhana akan membuat Anda betah berlama-lama sambil menikmati secangkir kopi dari barista.

Lima kafe legendaris di Indonesia

1. Stan Teknologi Tinggi Sun Ho

Kafe ini merupakan yang tertua di Indonesia. Warung Tinggi Tek Sun Ho didirikan pada tahun 1878 dan telah dijalankan oleh lima generasi hingga saat ini. Anda dapat menemukan toko ini di mal Grand Indonesia di Jakarta Pusat. Juga dikenal sebagai Warung Koffie Tinggi, kedai kopi legendaris Kandang teknologi tinggi Sun Ho menawarkan lebih dari 200 racikan kopi dan memiliki suasana tempat yang klasik.

Gudang berteknologi tinggi oleh Sun Ho

2. Kafe Es Krim Tak Kie

Masih berlokasi di DKI Jakarta, tepat di kawasan Glodok, Jakarta Barat. Anda bisa mengunjungi Kedai Kopi Es Tak Kie. Kafe ini sudah ada sejak tahun 1927 dan berlanjut hingga generasi ini.

Hidangan utama adalah kopi hitam dan latte disajikan dingin. Kedai Kopi Es Tak Kie menggunakan biji kopi Lampung, baik Robusta maupun Arabika, sehingga cita rasa kopinya unik.

3. Kopi Massal Kok Tong

Kopi Massa Kok Tong masuk dalam daftar kafe legendaris berikutnya. Kafe ini menawarkan kopi hitam yang dicirikan oleh kepadatannya. Didirikan pada tahun 1925, Kopi Massa Kok Tong kini berusia hampir satu abad.

Untuk menikmati kopi hitam dengan cita rasa yang khas, Anda bisa mengunjungi Pematang Siantar, Sumatera Utara. Sumatera Utara juga merupakan tujuan wisata yang terkenal dengan Danau Toba serta perkebunan kopi yang terkenal di Indonesia.

Menu utamanya semakin populer, mendorong Kopi Massa Kok Tong untuk membuka cabang di beberapa lokasi lain. Namun, lebih disarankan untuk mengunjungi dan menikmatinya langsung di lokasi utama.

Kopi Massa Kok Tong Foto: Ottencoffee.co.id

4. Kafe Nan Yo

Kedai Kopi Nan Yo terletak di Area Pondok, Kota Padang, Sumatera Barat. Didirikan pada tahun 1932, toko ini bertempat di sebuah bangunan tua abad ke-19. Meski sudah tua, toko ini didatangi pengunjung dari berbagai kalangan usia termasuk anak muda di kota Padang.

Sepintas tampak seperti toko kecil klasik. Namun, ketika Anda memasuki toko ini, Anda melihat ruangan yang cukup besar dengan perabotan antik berwarna coklat tua. Dekorasi masa lalu membuat Nan Yo Coffee Shop semakin bernostalgia.

5. Purnama Cafe

Rekomendasi terakhir untuk kedai kopi legendaris adalah Warung Kopi Purnama yang terletak di Jalan Alkateri Kota Bandung. Toko ini berusia 92 tahun dan masih mempertahankan keberadaan bangunan lama untuk meningkatkan citranya.

Berkunjung ke sini, Anda dapat memesan hidangan utama, yaitu secangkir latte hangat dan roti selai srikaya, yang dibuat langsung di toko. Meski terlihat kuno, Warung Kopi Purnama tampak selalu dipadati pengunjung yang antusias.

Artikel ini dipublikasikan di CariRI

Baca Juga: Kedai Kopi Kim Teng, Peninggalan Pejuang Kemerdekaan di Pekanbaru

Selalu update informasi terbaru. Lihat berita terbaru dan berita unggulan dari Tempo.co di saluran Tempo.co Update Telegram. Klik Pembaruan Tempo.co untuk bergabung. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram.

Source: travel.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button