Siap-siap, akan ada half marathon di Jogja akhir Oktober nanti - WisataHits
Yogyakarta

Siap-siap, akan ada half marathon di Jogja akhir Oktober nanti

wisata kesehatan wisata kesehatan menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk mendorong lebih banyak wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Indonesia. Salah satu agenda trending health tourism adalah event marathon yang diadakan di berbagai kota.

Nah, setidaknya ada tiga destinasi prioritas wisata kesehatan yang dicanangkan pemerintah pada 2019 melalui Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif. Ketiganya adalah Jogja, Solo, Semarang (Joglosemar), Bali dan DKI Jakarta.

Ketiga destinasi wisata tersebut memiliki tema masing-masing yang ditentukan.
Destinasi wisata kesehatan tidak hanya memiliki tema, namun juga nilai-nilai yang dimunculkan yaitu kearifan lokal dan pelestarian khasanah budaya.

Untuk mendukung pengembangan wisata kesehatan di destinasi wisata prioritas, KlikDokter Indonesia akan menggelar Run Fest Half Marathon pada 30 Oktober 2022 di Yogyakarta.

Menariknya, RunFest ini bukan sekedar lomba lari biasa, namun para peserta akan melangkah mundur melewati rute yang melewati ikon-ikon wisata kesehatan di Yogyakarta seperti rumah sakit, museum, monumen, dll.

KlikDokter RunFest Race Director Satrio Guardian mengatakan, saat peserta melewati ikon tersebut, mereka akan melihat sekilas sejarahnya, seperti: perjalanan waktu.

“Saat sampai di tempat tujuan, ada stand untuk setiap ikon wisata yang dilewati, dan peserta bisa mendapatkan gambaran atau sejarah lebih lanjut dari ikon tersebut,” jelasnya.

Sementara itu, Mia Argianti, VP Marketing KlikDokter, mengatakan akan ada beberapa kategori yang dipertandingkan peserta, mulai dari kategori half marathon atau 21km, diikuti kategori 10km dan 5km.

Pada kategori Trek 5K, peserta kini dapat mengikuti secara individu maupun keluarga untuk berolahraga sekaligus mengajak anak-anak dan keluarga untuk mengenal lebih jauh ikon wisata kesehatan Yogyakarta. Ia sendiri menargetkan untuk mengundang lebih dari 2.000 peserta ke acara ini.

Dedi Kurnia, plt. Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf mengakui masih banyak masyarakat yang menyamakan wisata kesehatan dengan wisata medis atau medical tourism. wisata medis.

Padahal keduanya berbeda karena wisata kesehatan memiliki cakupan yang lebih luas dan holistik. Tidak hanya tentang medical tourism atau wisata kesehatan di bidang medis, tetapi juga tentang wellness, spa, estetika hingga pengobatan tradisional dengan herbal dan herbal yang berkaitan dengan budaya Indonesia.

“Health tourism yang kami miliki adalah paket lengkap yang benar-benar membuat wisatawan merasakan kesembuhan yang sesungguhnya dan menemukan kesehatan yang holistik,” ujarnya di acara half marathon KlikDokter Run Fest.

Ketua Asosiasi Pariwisata Kesehatan Dokter Indonesia Mukti Eka Rahadian mengatakan, wisata kesehatan ini memiliki lima pilar pengembangan, yaitu wisata medis, wisata kebugaran, estetika, anti aging dan herbal.

Selain itu, medical-scientific tourism, sport tourism dalam mendukung kesehatan dan dukungan sektor kesehatan untuk destinasi prioritas dan prioritas.

Lalu, bagaimana health tourism ini merespon perkembangan teknologi terkini (modernitas), khususnya medical tourism, serta penyediaan layanan stylish (mewah) melalui pembuatan event bertaraf nasional dan internasional yang dapat menarik lebih banyak wisatawan?

“Pelayanan berkualitas ini tidak hanya fasilitas, tetapi juga event yang banyak pesertanya, seperti festival lari dalam rangka sport tourism dan health tourism,” jelasnya.

Bagaimana Genhype tertarik berolahraga sambil menjelajahi destinasi wisata kesehatan di Yogyakarta?

Penerbit: Fajar Sidik

Source: hypeabis.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button