Seru! Perpustakaan Umum Kabupaten Boyolali Blusukan ke TK – Solopos.com
SOLOPOS.COM – Program eksplorasi perpustakaan Perpusdaboy di salah satu TK di Kota Boyolali, Rabu (19/10/2022). (Khusus/Sutrisno).
Solopos.com, BOYOLALI — Perpustakaan Umum Daerah (Perpusdaboy) Boyolali memiliki program yang diaktifkan kembali setelah pandemi Covid-19 mereda.
Program disinkronkan Cari perpustakaan Hal tersebut berupa pengiriman tenaga konselor ke sejumlah taman kanak-kanak di Kabupaten Boyolali untuk mendorong literasi anak sejak dini.
Daihatsu Rocky Promotion, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000
Pustakawan dan Penyuluh Perpustakaan Nasional RI Sutrisno mengatakan Blusukan menyasar anak-anak TK di Boyolali.
“Ini pertama kali di TK Aisiyah 5 dan Aisiyah 10. Jadi kami bermain dengan anak-anak.” permainan lucuada cerita juga, setelah kita cerita kita baca bareng-bareng,” ujarnya Solopos.com Rapat usai kegiatan, Rabu (19/10/2022).
Anak-anak, kata Sutrisno, kami mengajak kalian melihat-lihat buku bergambar dan membawanya. Karena rata-rata belum bisa membaca, mereka sangat tertarik saat melihat gambar, bahkan bersusah payah memilih buku bergambar dan berwarna.
Baca Juga: Bursa Lukisan Perpustakaan Boyolali Jual Karya Mulai Rp 500.000, Ayo Beli
Sutrisno mengatakan, layanan tersebut diberikan secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya. Jika TK ingin memperkenalkan perpustakaan keliling, TK dapat mengirimkan surat lamaran ke Perpbusdaboy.
Bersama perpustakaan, Sutrisno berkomitmen melakukan kunjungan rutin ke taman kanak-kanak di Kabupaten Boyolali.
Di lembaga pendidikan, Sutrisno mengatakan agenda perpustakaan keliling sudah dilaksanakan di beberapa SD, SMP, dan SMA. Sementara itu, kata Sutrisno, selain lembaga pendidikan, tim pejabat juga mengunjungi beberapa desa di Kecamatan Boyolali untuk memberikan layanan membaca kepada masyarakat.
Selain itu, petugas untuk siswa SMP dan SMA lebih fokus memberikan layanan konseling dan membaca. Petugas kemudian mengajak anak-anak TK dan SD untuk bermain fun games, bercerita dan membaca nyaring untuk mengenal satu sama lain.
“Untuk kegiatan di TK, fokus kami masih di perkotaan Boyolali. Selagi mungkin di masa depan, kami akan memperluas jangkauan kami untuk memungkinkan anak-anak TK mengenal literasi sejak usia dini, ”katanya.
Baca Juga: Asyik! Perpustakaan Boyolali membagikan bingkisan untuk pengunjung aktif
Sutrisno menjelaskan, layanan jelajah perpustakaan untuk anak-anak TK dan SD di Boyolali akan aktif setiap minggu dari Senin hingga Kamis dengan sepeda motor pintar.
“Setiap TK dijadwalkan sebelas kali. Ada 21 TK di Kota Boyolali. Jadi mungkin kita bisa pergi ke dua atau tiga taman kanak-kanak setiap hari dari Senin hingga Kamis, ”katanya.
Sementara itu, Kepala TK Aisiyah 10 Endang Murti Ningrum mengeluarkan tanggapan setelah TK-nya didatangi petugas penyuluh perpustakaan untuk memberikan layanan roaming perpustakaan.
“Anak-anak sangat antusias dengan kedatangan tim perpustakaan dengan sepeda motor pintar
“Kami ingin mengajarkan anak-anak tentang literasi. Sebelumnya, kami juga telah mengenalkan literasi kepada anak-anak dengan mengunjungi perpustakaan. Kemudian, agar anak-anak dapat mengalami dan menemukan lebih banyak, kami mengundang pustakawan untuk bersedia datang ke sekolah kami, ”katanya.
Baca Juga: Asyik! Perpustakaan Boyolali buka sepanjang minggu, kunjungan hingga malam
“Ketika anak tidak langsung membaca untuk pertama kalinya, langkah awal mengenalkan anak membaca dan menulis dimulai dengan pengenalan gambar,” kata Endang.
“Kalau sudah tahu gambarnya, rasa ingin tahu anak akan tumbuh dari apa yang dilihatnya. Jadi tidak langsung kita kasih tahu, itu halo. Tapi dari rasa penasaran yang bertambah,” tambah Endang.
Rasa penasaran yang semakin besar, kata Endang, akan membuatnya mengenali sebuah huruf. Selain itu, setelah anak mengenal huruf, diperkenalkan cerita dongeng untuk membangkitkan keinginan anak untuk bisa membaca.
“Dengan menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi, kita dapat mendorong anak untuk mengembangkan kemampuan membaca dan menulisnya. Kedepannya dia akan bisa memahami isi bacaannya,” ujarnya.
Kami berharap, kata Endang, program kepemimpinan perpustakaan dapat berkelanjutan dan berkelanjutan. Bisa teratur dan konsisten.
Baca Juga: Wah, Perpustakaan Boyolali Cuma Punya 1 Buku Braille
“Karena anak-anak senang hanya dengan melihat mobilnya, mereka mendapatkan kesenangan dari membaca buku, yang dapat meningkatkan minat membaca mereka. Kalau diperkenalkan sejak kecil, kegiatan literasi ini bisa menjadi kebiasaan hingga menjadi budaya,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com melalui WhatsApp pada Kamis (20/10/2022).
Source: news.google.com