Seorang siswa SDN 2 Pangenjuru tenggelam saat tur sekolah, kata Dewan Pendidikan Nasional Purworejo - WisataHits
Yogyakarta

Seorang siswa SDN 2 Pangenjuru tenggelam saat tur sekolah, kata Dewan Pendidikan Nasional Purworejo

Wartawan Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO – Peristiwa naas yang menimpa Wirajati Sentika, siswi kelas 6 SDN 2 Pangenjurutengah, sempat mengejutkan sejumlah pihak.

Pasalnya, bocah berusia 12 tahun itu tewas setelah ditemukan tewas tenggelam di dasar kolam sedalam 1,5 meter pada Selasa (20/9/2022) saat mengikuti study tour sekolahnya.

Kepala SDN 2 Pangenjurutengah Sulastri mengatakan kegiatan tersebut diikuti 50 siswa dari kelas 5 dan 6.

Tempat yang dikunjungi antara lain Taman Pintar, Desa Wisata Tembikar Kasongan dan terakhir Kolam Renang Gabusan di Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Ia mengatakan, sejumlah kegiatan study tour di SDN 2 Pangenjurutengah telah mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo dan para wali murid.

“Kegiatan wisata ini sudah mendapat persetujuan dinas (Dindikbud). Semua prosedur sudah dilakukan dan orang tua juga sudah menyetujui. Komite sekolah juga tahu karena saya sudah memberikan surat,” kata Sulastri kepada wartawan dari rumah duka dusun Trekan. . Desa Pangenjurutengah, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (21/9/2022).

Kejadian tak terduga yang menimpa seorang mahasiswa membuat Sulastri bertobat.

Pihaknya mengaku tidak akan merencanakan lagi kegiatan serupa di masa mendatang.

“Sementara itu, kami tidak akan merencanakan kegiatan serupa lainnya,” katanya.

Menyikapi hal tersebut, Paryono, Kepala Dinas Pendidikan Sekolah Dasar (SD), mengimbau pihak sekolah untuk lebih mematangkan rencana dan monitoring sebelum kegiatan pembelajaran di luar kelas dimulai.

Ia berharap kejadian naas tersebut dapat menjadi pengingat dan pembelajaran untuk lebih berhati-hati di masa mendatang.

“Tentu ini akan menjadi penilaian kita untuk mengingatkan teman-teman di sekolah agar kejadian serupa, meski sudah takdir, tidak terulang lagi. Kami akan terus berupaya untuk mengingatkan bahwa kegiatan belajar di luar kelas itu penting. perlu direncanakan dan dipantau secara matang,” pungkas Paryono.

Source: jogja.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button