Seniman Kota Batu memvisualisasikan sifat manusia - WisataHits
Jawa Barat

Seniman Kota Batu memvisualisasikan sifat manusia

Seniman Kota Batu memvisualisasikan sifat manusia

WAKTU INDONESIA, BATU – Artis Kota Batu bertemu di Galeri Raos untuk memvisualisasikan proses peristiwa manusia dari alam yang tidak ada ke dunia nyata melalui performance art.

Suasana malam itu sangat khusyuk, hening, semua terhanyut dengan iringan lagu dan gubahan musik Agus Wayan dan Yusuf Basalama.

iklan

Ruang pameran Galery Raos gelap gulita, hanya lampu sorot yang menyinari para seniman performance art.

Di sekelilingnya terdapat berbagai alat peraga yang dihiasi topeng dan ornamen air plastik berwarna-warni.

Galeri-Raos-2.jpg

Senandung Macapat Maskumambang, Mijil, Pangkur dan Dhandanggulo yang dibawakan oleh Kak Ade Ndaru Republik menambah semarak suasana malam itu.

Lagu Kak Ade yang merdu menggambarkan manusia, mulai dari janin, lahir, anak-anak, dewasa, tua, hingga kematiannya.

Semua itu tergambar melalui aksi para seniman dalam seni pertunjukan berjudul Ruang Rupa Rupa karya Syamsu S Soeid.

Seni pertunjukan diawali dengan pembacaan puisi Khotbah karya WS Rendra oleh Agik Kiswanto, dramawan asal Kota Batu.

Galeri-Raos-3.jpg

Keikutsertaan Agus Wayan, anggota grup musik etnik kontemporer Panji Laras Svara, dan Yusuf Basalamah semakin memperkuat seni pertunjukan iringan kali ini.

Konsep Rupa Rupa Ruang, menurut penciptanya Syamsu S. Soeid, membayangkan bahwa dalam seni pertunjukan ini akan memvisualisasikan proses peristiwa manusia dari alam yang tidak ada ke dunia nyata.

“Oleh karena itu dalam lagu pengiring saya pilih lagu Macapat Maskumambang,” kata Syamsu.

Pesan moral dari seni pertunjukan ini adalah agar manusia selalu mawas diri, mawas diri dan bergerak menuju tujuan hidup.

Terwujudnya performance art ini tidak lepas dari keterlibatan Yayasan Pondok Seni Batu dan manajemen Galeri Raos.

Agar sesuai dengan kriteria umum seni pertunjukan, Syamsu S. Soeid mengkonseptualisasikan karyanya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari unsur seni rupa sebagai puncak karyanya.

Agar properti pendukung terbentuk dengan bentuk dan efek cahaya dan gerakan, lebih banyak elemen seni rupa berada di latar depan. Meski juga dibalut dengan perpaduan antara gerakan dan suara.

“Saya tidak jauh dari pemahaman dasar performance art yang lahir dari seniman,” kata Syamsu.

Seni pertunjukan yang digelar para seniman Pondok Seni Batu sebagai bagian dari rangkaian acara Pameran Seni Rupa menampilkan Boneka Blang Bleng karya Ki Ompong Soedarsono.

**) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di dalam Berita Google

Klik tautan ini dan jangan lupa untuk mengikutinya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button