Senang! Banyuwangi raih penghargaan TPID ketiga - WisataHits
Jawa Timur

Senang! Banyuwangi raih penghargaan TPID ketiga

Liputan6.com, Surabaya Pengelolaan inflasi terus dilakukan secara terukur oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama para pemangku kepentingan. Dari sisi program dan inovasi terkait pengelolaan inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Banyuwangi kembali dinobatkan sebagai TPID Terbaik Wilayah Jawa-Bali 2022.

Ini merupakan penghargaan ketiga berturut-turut yang diberikan kepada TPID Banyuwangi dari tahun 2020-2022. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Surabaya (14/9).

“Selamat kepada Banyuwangi. Semoga pengelolaan inflasi di Banyuwangi terus baik,” kata Airlangga.

Serah terima tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan sejumlah kepala daerah peserta Rakornas 2022 dengan daerah ( Rakornasda) untuk mengendalikan inflasi.

Keberhasilan Banyuwangi meraih TPID Award untuk ketiga kalinya akan dinilai dari tiga sudut pandang. Mulai dari aspek proses, keseluruhan program dan aspek hasil. Aspek proses memiliki bobot 20%, program unggulan memiliki bobot 30% dan hasil memiliki bobot 50%.

Banyuwangi

Perbesar

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartanto kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Surabaya (14/9)/Spesial.

“Membandingkan tingkat inflasi bulanan atau tahunan memberikan angka yang stabil. Ini menjadikan Banyuwangi salah satu yang terbaik dalam mengendalikan inflasi, sehingga memenangkan TPID Award untuk ketiga kalinya. Manajemen Inflasi,” kata Ipuk.

Sementara itu, dalam Rakornasda pengendalian inflasi ini, Airlangga berpesan kepada para kepala daerah agar menggunakan anggarannya untuk mengendalikan inflasi. Minimal 2%, terutama bila menggunakan dana transfer umum (DTU).

“Sebagai kepala daerah, jangan ragu menggunakan anggaran untuk mengendalikan inflasi. Ini adalah perintah dari Presiden. Peraturannya juga jelas dari menteri keuangan,” jelas Airlangga.

Hal ini sebagai upaya pengendalian inflasi menyusul kenaikan harga BBM.

“Jangan sampai gejolak inflasi menjadi signifikan,” tegasnya.

Ipuk Fiestiandani menyambut positif instruksi tersebut. Menurutnya, Banyuwangi melebihi batas minimal pendistribusian DTU.

“Kami tidak hanya memberikan 2% untuk DTU, tetapi mencapai 5,62%. Kami telah menyediakan mereka untuk mendukung program perlindungan sosial, penciptaan lapangan kerja dan subsidi untuk sektor transportasi, “kata Ipuk.

Subsidi dari sektor transportasi di Banyuwangi sendiri antara lain memfasilitasi penyediaan layanan transportasi pelajar dan wisata gratis. Pengendalian pengeluaran keluarga melalui bantuan transportasi gratis bagi siswa dan masyarakat diberikan kepada keluarga penerima manfaat sehingga dapat menekan biaya transportasi keluarga baik untuk keperluan sekolah maupun umum. Total alokasinya mencapai Rp900 juta.

Source: m.liputan6.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button