Semua desa berdandan, saatnya Batik Jantran Pesona Mendunia » JOGLOSEMAR NEWS - WisataHits
Jawa Tengah

Semua desa berdandan, saatnya Batik Jantran Pesona Mendunia » JOGLOSEMAR NEWS

Anggota DPRD Sragen dan pengusaha tie-dye “Dewa” asal Desa Jantran, Pilang, Masaran, memeriksa hasil kreasi tie-dye di RT 30 dalam lomba desain tie-dye untuk memeriahkan HUT RI, Sabtu (20/10). /8/2022). Foto/Wardoyo

SAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Momen HUT RI ke-77 sepertinya menjadi momen yang spesial di Desa Jantran, Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen.

Salah satu desa penghasil batik terbesar di Desa Wisata Batik Pilang ini mengabadikan momen HUT RI dengan menggelar lomba menghias desa bertema batik.

Seluruh pelosok dari 7 RT di desa tersebut kini telah berubah total. Mulai dari gerbang masuk, mereka dihiasi dengan lampu warna-warni dan bendera merah putih di kiri dan kanan.

Menambah keindahan desa adalah pemandangan dengan lukisan berbagai motif batik menghiasi sepanjang jalan desa.

Taman yang ditata di setiap RT dengan replika pernak-pernik batik menggarisbawahi predikat sebagai kampung sentra batik.

Ya, pesona Jantran sebagai kampung batik terbesar kini semakin terpancar.

Menurut penggagas lomba yang juga anggota DPRD Sragen, Sugiyamto, lomba membangun kampung batik digelar dalam rangka memperingati HUT RI ke-77.

Jalanan Desa Batik Jantran, Desa Wisata Batik Pilang, dihiasi lukisan berbagai motif batik. Foto/Wardoyo

Setiap RT menghiasi sekelilingnya dengan ornamen tie-dye. Mereka bahkan rela merogoh kocek Rp 5-10 juta dari sebuah RT khas untuk mendekorasi kampungnya.

Meski mahal, kompetisi itu sengaja dijadikan wahana untuk menghidupkan kembali potensi jantran tie-dye setelah dua tahun pandemi.

“Setelah 2 tahun di penjara, saatnya Batik dibawa kembali. Karena itulah warga 7 RT sangat antusias membuat kampung tie-dye. Karena ini terjadi saat promosi tie-dye, mengingat Kampung Jantran merupakan desa wisata tie-dye dan salah satu daerah produksi tie-dye terbesar di Sragen,” jelasnya di sela-sela peninjauan beberapa RT, Sabtu ( 20/8/2022).

Produksi Terbesar

Legislator yang juga pengusaha batik ini menjelaskan, predikat sentra produksi batik terbesar ditunjukkan dengan produksi batik harian di Desa Jantran yang bisa mencapai 25.000 lembar.

Taman Desa Wisata Batik hasil karya warga salah satu RT di Desa Batik Jantran, Desa Pilang, Masaran. Foto/Wardoyo

Sampai saat ini Batik Jantran telah dijual di luar Sragen, seperti Solo, Jogja, Jakarta, Bali dan luar Jawa. Ciri khas jantran tie-dye adalah kehalusannya dan corak sogannya yang dominan.

Momen HUT RI dan era pascapandemi diharapkan menjadi momentum kebangkitan Jantran Batik untuk menuai kejayaan yang diraih sebelum pandemi.

Source: joglosemarnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button