Semakin banyak sport tourism yang diadakan dan diminati oleh masyarakat - WisataHits
Jawa Barat

Semakin banyak sport tourism yang diadakan dan diminati oleh masyarakat

Apa jadinya bila kegiatan olahraga dipadukan dengan kegiatan menjelajah destinasi wisata? Ya kali ini, konsep wisata olahraga Semakin digemari masyarakat, dengan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, Indonesia memiliki keindahan alam dan keragaman budaya yang begitu tinggi wisata olahraga menjanjikan untuk dikembangkan.

Dengan adanya event-event olahraga besar, diharapkan daerah-daerah wisata yang dilalui semakin ramai dikunjungi. Selain itu, masyarakat di wilayah terdampak juga dapat meningkatkan perekonomian wilayah sekitarnya.

Baca Juga: Inilah Destinasi Wisata Olahraga Terpopuler di Dunia

Dikutip dari situs Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif, disebutkan ada wisata olahraga dapat diterjemahkan ke dalam setidaknya dua definisi. Pertama, pariwisata olahraga keras, yaitu kompetisi olahraga yang diadakan secara rutin. Misalnya Asian Games, Olimpiade, Kejuaraan Dunia dan Sea Games.

Kedua adalah apa yang disebut sebagai wisata olahraga lunak, yaitu wisata olahraga yang berkaitan dengan unsur gaya hidup seperti lari, bersepeda atau selancar. Kegiatan ini bisa diikuti oleh semua kalangan alias semua kalangan, tidak hanya atlet profesional

Nah, satu wisata olahraga Yang diprioritaskan sekarang adalah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Reli Danau Toba 2022. Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah mengatakan, Reli Danau Toba 2022 yang berlangsung pada 5-7 Agustus bukan hanya ajang olah raga tetapi juga bagian dari pengembangan sektor pariwisata, sehingga akan terselenggara sejalan dengan konsep berdiri wisata olahraga.

 

“Potensinya berkelas dunia tidak hanya secara nasional tetapi juga di Asia-Pasifik,” ujarnya.


potensi ekonomi

Menurut Ijek, sapaan akrab Musa Rajekshah, aksi unjuk rasa di kawasan Danau Toba memicu efek domino bagi seluruh industri pariwisata. Ia menghitung, dengan 46 mobil reli dan 92 pembalap, satu peserta bisa membawa tim mekanik dan keluarga dengan total 1.000 orang.

Ditambah dengan 300 penyelenggara dan penonton dari berbagai daerah, maka setidaknya ada 3.000 orang yang datang ke acara Reli Danau Toba 2022. Jika setiap orang rata-rata menghabiskan Rp 2 juta untuk hotel dan konsumsi selama 3 hari acara, itu saja. diasumsikan semua uang berputar dan mencapai Rp 6 miliar.

Jumlah tersebut belum termasuk belanja lainnya dan promosi positif dari masyarakat yang mengetahui keindahan Danau Toba dari cerita wisatawan yang datang melihat Reli Danau Toba 2022 dan pemberitaan di media dan media sosial. “Ini semua akan menjadi knock-on effect untuk menghidupkan kembali sport tourism di Danau Toba,” katanya.

Salah satu lahan yang digunakan untuk tren Reli Danau Toba 2022 adalah konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) Aek Nauli di Kabupaten Simalungun yang disediakan oleh PT Toba Pulp Lestari Tbk. “Karakteristik lintasan Aek Nauli sangat lengkap dan bervariasi, sehingga sangat menantang. Ini trek kelas dunia karena dulunya merupakan lokasi WRC (World Rally Championship),” jelasnya.

Baca Juga: Tobatenun Ajak Perempuan Sumut Berdaya Lewat Kain Tenun

Kawasan Danau Toba memang mencatatkan tinta emas dalam sejarah penyelenggaraan World Rally Championship ketika menjadi tempat penyelenggaraan ajang WRC pada tahun 1996 dan 1997. Sektor Aek Nauli menjadi salah satu sirkuit yang diapresiasi banyak pembalap dunia.

Direktur PT Toba Pulp Lestari Tbk Anwar Lawden mengatakan: Aek Nauli merupakan HTI yang dijalankan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sehingga dapat menjadi wadah penyelenggaraan kejuaraan. rapat umum yang layak untuk dikembangkan menjadi kelas dunia. “Ini sebagai bentuk dukungan penuh kami terhadap pengembangan sektor olah raga dan pariwisata Danau Toba yang menjadi destinasi wisata prioritas nasional,” ujarnya.

 

efek pengganda

Pada Reli Danau Toba 2022, 46 pembalap cepat berlaga di 9 etape khusus (SS) di sektor HTI Aek Nauli dengan total jarak tempuh 333,86 kilometer. Pesertanya berasal dari berbagai daerah seperti Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan hingga Sulawesi Selatan.

Anwar meyakini Reli Danau Toba 2022 tidak hanya menggairahkan dunia olahraga Tanah Air, tetapi juga akan mendorong industri pariwisata dan mendorong penguatan sektor UMKM di kawasan Danau Toba. “Satu dari efek pengganda “Dari pengembangan sport tourism di Danau Toba, para pemangku kepentingan UMKM bisa mendapatkan keuntungan dari kedatangan ribuan wisatawan,” jelasnya.

Baca Juga: Indonesian Night 2022 di Amerika Serikat Hadirkan Drama Sejarah Danau Toba

Selain itu, lanjut Anwar, Kejuaraan Nasional Reli Danau Toba 2022 yang digelar di sektor Aek Nauli HTI akan menjadi pemanasan dan persiapan untuk event yang lebih besar lagi yang akan digelar pada September 2022, yakni Asia Pacific Rally Championship (APRC). .

Selain itu, 2023 akan dipromosikan lagi dengan menjadi tuan rumah Kejuaraan Reli Dunia. “Kami berkomitmen mendukung penuh pengembangan sport tourism kelas dunia di Danau Toba,” ujarnya.

Pebalap nasional Rifat Sungkar menambahkan, Reli Danau Toba 2022 merupakan reli pertama yang diikutinya setelah 12 tahun absen. Pembalap yang tergabung dalam Tim Reli Mitsubishi Xpander itu pun memuji kualitas trek Reli Danau Toba 2022 yang berlokasi di sektor Aek Nauli HTI. “Ini adalah trek kelas dunia, berbagai trek, pemandangannya, semuanya sangat bagus,” katanya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Berita Google)

Penerbit: Syaiful Millah

Source: hypeabis.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button