Seluruh OPD Kota Yogyakarta telah dilengkapi dengan TRC (Integrated Disaster Management). - WisataHits
Yogyakarta

Seluruh OPD Kota Yogyakarta telah dilengkapi dengan TRC (Integrated Disaster Management).

WAKTU INDONESIA, YOGYAKARTA – Tim Reaksi Cepat (TRC) menjadi cikal bakal komunikasi dalam percepatan penanggulangan bencana. Saat ini, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Yogyakarta telah dilengkapi dengan TRC.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogya, Nur Hidayat, mengumumkan TRC telah dilatih dan divalidasi di masing-masing OPD. Namanya tergabung dalam TRC (PB) Penanggulangan Bencana Kota Yogyakarta.

Harapannya, semua TRC PB bisa berjalan mandiri sesuai OPD dan BPBD yang dikoordinirnya. Jika semua berjalan dengan baik dan terintegrasi dengan baik, penanggulangan bencana akan efektif, cepat dan akurat.

“Sejalan dengan kesiapsiagaan bencana, TRC tidak hanya menyasar keselamatan nyawa manusia, tetapi juga dampak lainnya. 2022).

Ditemukan bahwa proses pemulihan akan lebih optimal jika semua dampak dapat ditangani dengan cepat dan tepat.

“Misalnya, jika terjadi bencana di suatu daerah seperti
Longsor yang sering menimbulkan kerusakan adalah rumah hingga fasilitas umum seperti jalan yang rusak. Secara umum di BPBD Kota Yogyakarta, TRC akan melakukan kajian cepat untuk menghitung korban jiwa dan tahap penanganannya,” ujarnya.

Namun dengan adanya TRC PB di masing-masing OPD, otoritas teknis seperti Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) dapat bekerja secara mandiri. “Kami hanya koordinasi,” tambahnya.

Begitu pula jika korban warga juga kehilangan dokumen status kependudukan, TRC PB di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) Kota Yogyakarta juga akan segera memberikan penanganan.

Hal yang sama juga dilakukan oleh TRC PB di
Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta untuk menghitung bantuan yang harus dibayarkan.

“Sehingga segala dampak bencana dapat dikelola oleh masing-masing TRC PB sesuai kewenangannya. Setidaknya beban yang harus ditanggung oleh para korban warga bisa dikurangi,” ujar Nur Hidayat.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Yogyakarta juga mengukuhkan pengurus baru 33 Desa Tangguh Bencana (KTB) periode 2022-2025. Peresmian tersebut menjadi dorongan bagi Pemerintah Kota Yogyakarta untuk lebih mempersiapkan kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi dan memitigasi atau meminimalisir risiko bencana.

Plt Wali Kota Yogyakarta, Sumadi, menegaskan keberadaan KTB sangat penting agar bencana dapat ditanggulangi secara cepat dan terencana serta kerugian dapat diminimalisir.

Upaya mitigasi penanggulangan bencana perlu dilakukan secara berkesinambungan dan berkesinambungan agar risiko bencana dapat diminimalkan oleh seluruh pemangku kepentingan. Dilakukan secara menyeluruh oleh berbagai kelompok masyarakat dan komunitas.

“Pengurus KTB harus bisa bekerja dengan jujur, sukarela dan atas nama kemanusiaan. Pelantikan pengurus KTB ini merupakan salah satu persiapan masyarakat dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana di wilayah Yogyakarta,” ujarnya.

Wilayah Kota Yogyakarta juga bisa mengalami kejadian seperti gempa tahun 2006 lalu. “Pengalaman ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan bencana dan ancaman banjir,” ujarnya.

Diharapkan dengan kesiapsiagaan bencana yang baik dari KTB dan SPAB, kewaspadaan terhadap berbagai potensi ancaman bencana di Kota Yogyakarta dapat meningkat.

“Mari kita terus tingkatkan kewaspadaan, kita akan mempersiapkan diri secara fisik dan psikis untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana,” tegasnya.

**) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di Berita Google

Klik tautan ini dan jangan lupa untuk mengikutinya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button