Selain Dusun Memek, Inilah 7 Desa yang Namanya Aneh Di Indonesia - WisataHits
Jawa Tengah

Selain Dusun Memek, Inilah 7 Desa yang Namanya Aneh Di Indonesia

Ilustrasi kantor desa. Foto: Endah Kurnia Wirawati/Shutterstock Sebuah desa di Jombang, Jawa Timur, viral di media sosial karena memiliki nama yang aneh. Dusun Memek di Desa Tanjung Wadung, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang menimbulkan kehebohan karena diyakini menghasilkan alat kelamin perempuan.

Tapi bukan itu saja, Dusun Memek bukan satu-satunya tempat di Indonesia yang punya nama nyentrik atau unik. Ada beberapa desa lain yang punya nama tak kalah nyeleneh.

Dari Devil’s Village hingga Cawet Village, gulungan di bawah ini merangkum tujuh desa dengan nama teraneh di Indonesia.

1. Desa Pocong (Madura, Jawa Timur)

Sebuah desa di Kecamatan Tragah, Bangkalan, Madura, Jawa Timur punya nama yang bikin bulu kuduk merinding. Ya, namanya Desa Pocong, desa ini memiliki nama seperti hantu.

Nama desa ini belum diketahui secara pasti. Namun, sebuah cerita beredar di masyarakat.

Nama unik ini konon muncul dengan penampakan pocong yang muncul di desa saat ada yang meninggal.

Meski terkesan menyeramkan, tak sedikit dari mereka yang penasaran dengan nama unik yang ada di desa tersebut. Selain itu, Desa Pocong menawarkan pemandangan yang eksotis dan terkenal dengan wisata pantainya.

2. Kampung Setan (Subang, Jawa Barat)

Selain Desa Pocong, ternyata ada desa lain dengan nama serupa yang bisa membuat bulu kuduk merinding. Di Kecamatan Pabuaran, Subang, Jawa Barat, ada sebuah desa yang memiliki nama unik lainnya yaitu Desa Siluman.

Seseram kelihatannya, nama desa ini ternyata punya cerita lho. Ini benar-benar tidak ada hubungannya dengan siluman.

Nama desa iblis rupanya berasal dari sungai kecil yang mengalir di sekitarnya. Nama Setan sendiri berasal dari sebuah sungai bernama Ci Silukman. Unik, ya!

3. Dusun Koplak (Sleman, DIY)

Tanpa orang gila atau aneh-aneh, desa dengan nama unik berikutnya bisa Anda temukan di Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Itu Dusun Koplak, tentu kalian semua tahu arti kata tersebut, sesuatu yang dianggap konyol, bahkan sedikit konyol, dan biasanya digunakan untuk mengejek seseorang.

Meski namanya terkesan nyeleneh, bukan karena warganya punya pola pikir seperti nama kampung, tapi bisa jadi warga hanya bercanda.

4. Desa Tertutup (Blora, Jawa Tengah)

Desa Tertutup di Blora, Jawa Tengah Foto: Dok. Pemkot tutup

Meski disebut Desa Tutup, desa ini masih buka di Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Mengutip situs resmi Desa Tutup Blora, nama desa tersebut berasal dari sebuah tanaman, yaitu pohon Tutupan. Juga karena desa ini adalah daerah tertutup dan bagaimanapun disebut desa tertutup.

5. Desa Cawet (Pemalang, Jawa Tengah)

Nama kampung nyentrik selanjutnya ada di Kecamatan Watukumpul, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Desa yang diberi nama Desa Cawet ini berjarak sekitar 50 kilometer (km) dari Kabupaten Pemalang atau 10 km dari Kecamatan Watukumpul.

Desa Cawet merupakan salah satu desa paling timur di Kabupaten Pemalang, tepat bersebelahan dengan Kabupaten Pekalongan.

Dikutip dari berbagai sumber, nama Cawet sendiri berasal dari kata Cawing Tali yang berarti cawing (selimut/celana) dan tali (mengikat/tali).

Menurut cerita sejarah, Cawing Tali adalah nama penguasa pertama atau kepala desa Cawet. Konon Adipati Pemalang yang bergelar Adipati Reksodiningrat (Kanjeng Pontang), berkeliling sekitar tahun 1825 dan bertemu dengan salah seorang warga desa.

Saat ditanyai mereka menjawab dengan menunjuk seseorang dan kebetulan yang ditunjuk hanya memakai kain tombak/croak sebagai penutup badan dengan ikat pinggang dengan tali,

Setelah kejadian tersebut, patih diangkat sebagai pemimpin atau kepala desa yang disebut “Cawing Tali” dan desa tersebut diberi nama “Desa Cawet” atau kain yang digunakan untuk menutupi bagian tubuh.

6. Desa Kandang Sapi (Sragen, Jawa Tengah)

Kandang Sapi adalah nama sebuah desa di Kecamatan Jenar, Sragen, Jawa Tengah. Meski unik, desa ini memiliki sejarah panjang dan dikaitkan dengan Perang Mangkubumen pada tahun 1740-an.

Diberitakan dari berbagai sumber bahwa Perang Mangkubumen terjadi karena kekecewaan Pangeran Mangkubumi yang tidak diberikan tanah di Sukowati – Kabupaten Sragen sekarang – setelah berhasil menumpas pemberontakan Pangeran Sambernyawa.

Pangeran Mangkubumi kemudian memutuskan untuk meninggalkan Keraton Surakarta Hadiningrat untuk melawan VOC.

Pangeran Mangkubumi menggunakan taktik perang gerilya dengan membangun istana ingin bertarung atau istana di zona perang.

Salah satu istana ingin bertarung Itu terletak di pertemuan Sungai Sawur dan Bengawan Solo.

Nah, di tempat ini ternyata masih ada peninggalan zaman Majapahit yang diyakini sudah ada sejak kedatangan Pangeran Mangkubumi.

Setelah ekskavasi pada tahun 2019, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama komunitas pemerhati sejarah menemukan tiang di areal persawahan dekat Dukuh Tawang, Desa Kandangsapi, Jenar.

Tempat patok setinggi 143 cm itu disebut Pabregan. Sedangkan nama Pabregan adalah sebuah ladang yang biasa digunakan sebagai tempat kandang sapi atau biasa disebut dengan sangkar api.

7. Dusun Setan (Magelang, Jawa Tengah)

Pasalnya, nama Dusun Setan sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu karena memiliki nama yang mengerikan. Dusun yang terletak di Desa Candiretno Kecamatan Secang ini memiliki nama yang cukup menyeramkan karena identik dengan setan.

Meski menakutkan, penduduknya sebenarnya tidak berbeda dengan warga biasa pada umumnya.

Tidak diketahui secara pasti dari mana nama desa ini berasal, namun banyak yang mengatakan bahwa Dusun Setan berarti “Secang Wetan”. Namun, cukup banyak yang mengungkapkan bahwa nama “Setan” telah menjadi nama Dusun untuk waktu yang lama atau sejak desa ini didirikan.

Wah, ini benar-benar unik!

Source: kumparan.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button