Sektor pariwisata bisa menjadi andalan Pemkab Pasuruan yang diminta lebih kreatif menyusun kalender wisata. - WisataHits
Jawa Timur

Sektor pariwisata bisa menjadi andalan Pemkab Pasuruan yang diminta lebih kreatif menyusun kalender wisata.

Sektor pariwisata bisa menjadi andalan Pemkab Pasuruan yang diminta lebih kreatif menyusun kalender wisata.

SURYA.CO.ID, PASURUAN – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Andri Wahyudi meminta Pemkab Pasuruan membuat kalender event atau kalender wisata. Menurutnya, sektor pariwisata tetap menjadi tulang punggung daerah untuk menggerakkan perekonomian pelaku UMKM, pelaku pariwisata, dan pelaku industri kreatif di Pasuruan.

Andri mengatakan, penting untuk membuat kalender event pariwisata agar bisa menjadi cadangan jika sektor ekonomi tidak stabil pascapandemi. “Indeks pengangguran terbuka kita naik karena banyak perusahaan yang tidak stabil akibat dampak pandemi. Sehingga sektor pariwisata tetap menjadi tulang punggung,” kata Andri, Senin (23/1/2023).

Hal itu disampaikan Andri saat menghadiri rapat Pokja Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pasuruan beberapa waktu lalu. Menurutnya, pemerintah belum mengambil langkah yang tepat.

Padahal, kata AW, sapaan akrabnya, banyak wisata di Pasuruan yang bisa digagas dan dijadikan program tahunan. Ini adalah salah satu konsep pemasaran yang tepat untuk mempromosikan pariwisata dan agendanya kepada wisatawan.

“Kalau perlu, lakukan paket wisata. Yogyakarta sudah melakukannya. Contohnya Candi Borobudur. Wisatawan yang datang ke sana tidak lagi melihat keindahan pura terbesar itu tapi sudah terhibur dengan paket wisatanya,” jelasnya.

AW memediasi wisatawan yang berkunjung ke Borobudur diajak untuk mengunjungi desa-desa di sekitar Borobudur. UMKM dan kerajinan tangan dari masing-masing desa dihadirkan. Memang paket dibuat dengan mengendarai mobil klasik.

Menurut politikus PDI Perjuangan itu, cara ini bisa dijadikan contoh. Paket wisata memiliki dampak yang luar biasa. Semua terlibat, ekonomi bergerak. “Pasuruan bisa seperti itu. Pasuruan milik bromo, kenapa tidak paket kerajinan dengan daerah yang memiliki keistimewaan tersendiri. Jadi wisatawan tidak lagi fokus ke Bromo tapi bisa mengunjungi tempat lain,” jelasnya.

Menurutnya, era saat ini adalah saatnya kerjasama bergerak bersama. Karena UKM, pariwisata, dan industri kreatif diuntungkan dari hal ini. Pemerintah harus memfasilitasi dan merangkul semua orang.

“Selama ini banyak UMKM dan industri kreatif yang belum dilibatkan, misalnya dalam skala kecil di hotel dan restoran. Pemerintah harus bisa memberikan sedikit penekanan,” imbuhnya.

Setiap pembukaan hotel atau restoran di Pasuruan harus melibatkan UKM dan industri kreatif lokal. Misalnya, ada produk berkualitas tinggi yang bisa digunakan untuk mendukung galeri atau citra hotel atau restoran.

“Selain itu, saya meminta pemkab untuk lebih memperhatikan hotel dan restoran yang berkontribusi dalam hal ini dengan membayar pajak. Pemkab harus menerapkan reward and punishment,” lanjutnya.

Andri pun mencontohkan, beberapa waktu lalu jalan menuju beberapa rumah makan di Pandaan rusak parah. Tidak ada perbaikan, meski sudah membayar pajak dan banyak pengunjung.

“Pemerintah harus adil, kalau mewajibkan restoran dan hotel membayar pajak, pemkab juga harus menyediakan fasilitas yang memadai. Paling tidak akses jalan menuju restoran atau hotel tidak rusak,” imbuhnya.

AW juga mengatakan stakeholder industri kopi khususnya di wilayah barat terlibat dalam PHRI dan Pemkab perlu segera melakukan inventarisasi data karena dapat meningkatkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). ****

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button