Sejumlah tokoh dari Batavia hingga Soe Hok Gie telah dimakamkan di Museum Prasasti Taman - WisataHits
Jawa Barat

Sejumlah tokoh dari Batavia hingga Soe Hok Gie telah dimakamkan di Museum Prasasti Taman

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR – Museum Prasasti Taman mungkin bisa menjadi rekomendasi untuk perjalanan akhir pekan.

Di museum, pengunjung disuguhkan berbagai jenis batu nisan dari zaman Belanda, yang dulunya merupakan tempat pemakaman umum (TPU).

Pemandu wisata Museum Prasasti Taman, Eko Wahyudi (39), menyebutkan setidaknya ratusan batu nisan andesit dan marmer.

“Batu andesit itu didatangkan dari India. Kemudian marmernya didatangkan dari Italia,” kata Yudi saat ditemui di Taman Makam Prasasti yang terletak di Jalan Tanah Abang I No 1, Desa Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. pada Minggu (30/1022).

Baca Juga: Gubernur Jabar Dua Periode, PKS Ungkap Alasan Aher Cocok Jadi Capres Anies Baswedan

Belakangan, Yudi juga memberi tahu beberapa orang terkenal yang pernah dimakamkan di pemakaman prasasti:

1. JLA Brandes, seorang ahli fisiologi yang terkenal dengan penemuannya yaitu naskah Kakawin Nagarakretagama di Puri Cakranegara Lombok, pada tahun 1894.

2. Soe Hoek Gie, aktivis gerakan mahasiswa generasi 1960-an yang dikenal dengan sifat idealis dan pemikiran idealisnya.

3. Doctor HR Roll, pendiri School tot Opleiding van Indian Artsen (STOVIA) atau Sekolah Kedokteran Bumiputera pada zaman Belanda.

4. Olivia Marianne Raffles, istri Gubernur Jenderal Stamford Raffles, yang mengusulkan penggunaan sebidang tanah besar di Buitenzorg (sekarang Istana Bogor).

5. Miss Riboet, aktris Indonesia tahun 1930, juga dikenal sebagai Miss Tjitjih.

Pemandu Wisata Museum Taman Prasasti Eko Wahyudi, 39 tahun, ditemui Minggu (30/10/2022) di Museum Prasasti Taman yang terletak di Jalan Tanah Abang I No 1 Desa Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.Eko Wahyudi (39), Tour Guide Museum Taman Prasasti, ditemui di Museum Prasasti Taman yang terletak di Jalan Tanah Abang I No 1, Desa Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2022). (Warta Kota/Leonardus Wical Zelena Arga)

Yudi mengatakan, saat itu hanya nisan yang tersisa di pemakaman prasasti.

“Kuburan Prasasti dulunya adalah kuburan. Kemudian diambil alih oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov) pada tahun 1975,” kata Yudi.

Kemudian seluruh jenazah dievakuasi dan dibawa ke Tanah Kusir dan Menteng Pulo dimana mereka dimakamkan secara masal, namun ada juga yang dibawa ke tempat lain oleh keluarganya.

Yudi mengatakan, setelah jenazah disemayamkan, nisan tersebut ditata sehingga berdirilah Museum Prasasti Taman yang diresmikan oleh Ali Sadikin pada 9 Juni 1977.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button