Sejarah Irigasi di Maron Kidul; dari PLTA menjadi Wisata Fun Tubing - WisataHits
Jawa Timur

Sejarah Irigasi di Maron Kidul; dari PLTA menjadi Wisata Fun Tubing

Sejarah Irigasi di Maron Kidul;  dari PLTA menjadi Wisata Fun Tubing

Banyak sekali informasi sejarah tentang sistem irigasi pada masa penjajahan Belanda. Saat itu banyak dibangun pintu air (bendungan). Salah satunya adalah 8 bendungan air yang ada di Dusun Pekalen, Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron. Bendungan ini merupakan saluran irigasi sekaligus pembangkit listrik.

——————————————————————————————————

Berkumur Suara air dari Sungai Pekalen. Air mengalir dari selatan ke utara. Debit air yang cukup deras itu kemudian mengalir ke utara, barat, dan timur melalui tiga pintu air. Selain itu, terdapat beberapa pintu air yang lebih kecil yang mengarah ke seluruh pelosok desa Maron Kidul. Demikian gambaran singkat tata letak sistem irigasi Bendungan Mantrean di Dusun Pekalen, Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron.

Bendungan yang memiliki sejarah panjang selama beberapa generasi ini layak untuk ditelusuri. Misalnya penelitian tentang sejarah, fungsi dan kegunaan bangunan. Dibangun pada zaman Belanda, bendungan ini dibangun pada tahun 1880. Tahun ini Maron Korwil dapat dilihat pada tembok di sisi utara kantor pengairan.

“Menurut sejarah peninggalan, bendungan ini dibangun pada zaman Belanda. Ada tulisan di dinding tahun 1880. Diperkirakan tahun berdirinya,” kata Satro, Pengelola Irigasi Bendungan Pekalen.

Dinding dengan tahun masih ada. Saat ini bekerja dengan cara yang sama. Yakni sebagai dinding penahan tanah (TPT). Tepat di sisi barat tembok terdapat empat ruangan yang seumuran dengan bangunan bendungan. Sebelumnya sebagai tempat untuk memantau kondisi drainase air. Bangunan ini tidak terpakai dan terbengkalai.

“Bendungan dengan bangunan di atasnya dibangun bersamaan,” katanya.

Sebuah saluran air mengalir di sekitar gedung, yang digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Hal ini dibuktikan dengan adanya sampah di saluran air. Saluran air (gorong-gorong, red) terletak di sisi selatan bangunan.

Banyak sekali informasi sejarah tentang sistem irigasi pada masa penjajahan Belanda. Saat itu banyak dibangun pintu air (bendungan). Salah satunya adalah 8 bendungan air yang ada di Dusun Pekalen, Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron. Bendungan ini merupakan saluran irigasi sekaligus pembangkit listrik.

——————————————————————————————————

Berkumur Suara air dari Sungai Pekalen. Air mengalir dari selatan ke utara. Debit air yang cukup deras itu kemudian mengalir ke utara, barat, dan timur melalui tiga pintu air. Selain itu, terdapat beberapa pintu air yang lebih kecil yang mengarah ke seluruh pelosok desa Maron Kidul. Demikian gambaran singkat tata letak sistem irigasi Bendungan Mantrean di Dusun Pekalen, Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron.

Bendungan yang memiliki sejarah panjang selama beberapa generasi ini layak untuk ditelusuri. Misalnya penelitian tentang sejarah, fungsi dan kegunaan bangunan. Dibangun pada zaman Belanda, bendungan ini dibangun pada tahun 1880. Tahun ini Maron Korwil dapat dilihat pada tembok di sisi utara kantor pengairan.

“Menurut sejarah peninggalan, bendungan ini dibangun pada zaman Belanda. Ada tulisan di dinding tahun 1880. Diperkirakan tahun berdirinya,” kata Satro, Pengelola Irigasi Bendungan Pekalen.

Dinding dengan tahun masih ada. Saat ini bekerja dengan cara yang sama. Yakni sebagai dinding penahan tanah (TPT). Tepat di sisi barat tembok terdapat empat ruangan yang seumuran dengan bangunan bendungan. Sebelumnya sebagai tempat untuk memantau kondisi drainase air. Bangunan ini tidak terpakai dan terbengkalai.

“Bendungan dengan bangunan di atasnya dibangun bersamaan,” katanya.

Sebuah saluran air mengalir di sekitar gedung, yang digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Hal ini dibuktikan dengan adanya sampah di saluran air. Saluran air (gorong-gorong, red) terletak di sisi selatan bangunan.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button