Sebanyak 216 peserta mengikuti lomba desain wisata religi lampu lalu lintas - WisataHits
Jawa Timur

Sebanyak 216 peserta mengikuti lomba desain wisata religi lampu lalu lintas

SURABAYA (ANTARA) – Sebanyak 216 peserta mengikuti lomba desain lampu lalu lintas dalam rangka mendukung wisata religi yang diselenggarakan Pemkot Surabaya bekerjasama dengan Krearture.

“Saya ingin membangun kota Surabaya dengan pemikiran tidak hanya dari pemerintah kota,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat pengumuman pemenang lomba desain pariwisata traffic light, Selasa di Balai Kota Surabaya.

Walikota Eri mengatakan, salah satu tujuan lomba desain Wisata Ampel adalah melibatkan masyarakat dalam pembangunan Kota Pahlawan. Yang terjadi saat ini khususnya terkait dengan rencana pengembangan pariwisata lampu lalu lintas.

“Kami memiliki banyak partner dan talenta muda yang luar biasa, dan mereka memiliki tingkat kreativitas yang sangat tinggi,” kata Eri.

Oleh karena itu, Walikota Eri meminta kepada jajarannya agar kedepannya juga dapat menggunakan konsep kompetisi yaitu dengan melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan terkait dalam setiap rencana pembangunan daerah.

“Misalnya pembangunan SWK (pusat wisata kuliner) juga bisa disengketakan. Bagaimana desainnya bisa dibuat nyaman dan anak muda bisa datang. Jadi sekarang Cara berpikir Kita harus mulai membuka diri,” katanya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menilai, keterbukaan Pemkot melalui keterlibatan masyarakat justru akan meningkatkan potensi yang ada.

“Harapannya, perencanaan kawasan wisata traffic light ini bisa diikuti dengan perencanaan kawasan lainnya. Dan mudah-mudahan ini bisa membuat kota Surabaya semakin nyaman,” ujarnya.

Irvan Wahyudrajat, Kepala Biro Perumahan Rakyat dan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya mengatakan, lomba arsitektur kawasan penunjang pariwisata lampu lalu lintas dimulai pada 16 Juni 2022. Sebanyak 216 tim atau perorangan dari 16 kota ikut serta dalam kegiatan tersebut/Kabupaten se-Kota Surabaya. Indonesia.

“Setelah melalui dua tahap penjurian, terpilihlah lima karya terbaik untuk mendapatkan juara pertama, kedua dan ketiga. Kemudian dapatkan dua kontestan lainnya pengakuan‘ kata Iwan.

Irvan mengatakan kompetisi ini diadakan untuk mengajak masyarakat terlibat dalam pembangunan daerah, mulai dari tahap perencanaan atau desain hingga implementasi.

“Jadi tidak hanya APBD (APBD) yang perlu digunakan, tapi swasta, desainer, akademisi, dan arsitek muda sebenarnya punya talenta dan keinginan untuk berkontribusi bagi kota Surabaya,” ujarnya.

Source: jatim.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button