Sebanyak 2 KK calon transmigran asal Kulon Progo akan diberangkatkan ke Mahalona, ​​Sulawesi Selatan - WisataHits
Yogyakarta

Sebanyak 2 KK calon transmigran asal Kulon Progo akan diberangkatkan ke Mahalona, ​​Sulawesi Selatan

Wartawan Tribun Jogja Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO – Sebanyak 2 Kepala Keluarga (KK) Kabupaten Kulon Progo yang mengikuti program transmigrasi ke Mahalona, ​​Sulawesi Selatan akan diberangkatkan pada akhir Agustus.

Nantinya, setiap calon transmigran (catran) mendapat jatah menggarap lahan pertanian seluas 2 hektare.

Heri Widada, Kepala Dinas Transmigrasi, Sumber Daya Manusia dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo, mengatakan Mahalona sebagai lokasi transmigrasi terkenal dengan potensi utamanya sebagai penghasil lada.

Baca Juga: 3 Wisata Religi di Jogja Sambut 1 Suro pada 30 Juli 2022!

Ini adalah daya tarik utama bagi Catran yang ingin bermigrasi ke daerah tersebut.

“Para transmigran (mahalona) di sana yang memanen lada memenuhi kebutuhannya. Ini menjadi daya tarik yang luar biasa,” jelas Heri dalam pertemuan mereka, Senin (25/ Juli 2022).

Menurutnya, potensi Mahalona berbeda dengan destinasi transmigrasi lain seperti Muna di Sulawesi Tenggara.

“Muna hampir sama dengan di sini (Kulon Progo), menanam padi, singkong dan sayur-sayuran. Menurut saya, potensi untuk meningkatkan hasil perkebunan masih kurang. Jadi daya tarik Catran tidak terlalu tinggi,” katanya.

Selain itu, potensi pijakan lokasi transmigrasi juga menentukan mudah atau sulitnya memasarkan barang.

“Potensi di Mahalona adalah daerah spesifik untuk produksi lada. Kolektor akan secara otomatis datang untuk membeli truk. Namun di Muna dengan potensi yang belum diketahui akan sulit. Karena saya di Muna, potensi yang menjadi andalan tidak terlihat. Kesulitan pemasaran karena menjangkau pasar tidak mudah,” jelasnya.

Baca Juga : Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik DI DI Yogyakarta hari ini Senin 25 Juli 2022

Terkait peruntukan pengelolaan lahan, masing-masing KK juga mendapat jatah yang berbeda-beda.

Selain itu, pemerintah pusat telah menyatakan bahwa tidak ada penambahan kawasan baru untuk transmigrasi, melainkan revitalisasi dengan mengoptimalkan kawasan yang sudah ada.

“Jadi tergantung ketersediaan lahan karena semakin rapat. Itu 2 hektar untuk Mahalona,” kata Heri. (scp)

Source: jogja.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button