SDM di sektor hotel dan restoran masih minim - ANTARA News Mataram - WisataHits
Yogyakarta

SDM di sektor hotel dan restoran masih minim – ANTARA News Mataram

YOGYAKARTA (ANTARA) – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan jumlah sumber daya manusia (SDM) di sektor hotel dan restoran pemegang sertifikat kompetensi di Indonesia masih minim. “Kalau melihat data, memang sangat sedikit yang berkompeten atau memiliki sertifikat, atau bisa dibilang absen,” kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Jumat.

Meski kegiatan sertifikasi kompetensi bagi pegawai hotel dan restoran sudah digencarkan, menurut dia, sekitar 40 persen pekerja di sektor ini belum mendapatkan sertifikat kompetensi.

“Untuk sertifikasi staf hotel dan restoran, Yogyakarta masih lebih baik dari daerah lain,” ujarnya. Menurut Deddy, karyawan di sektor perhotelan, khususnya yang memiliki keahlian “Food and Beverage” (F&B), masih dicari untuk meningkatkan reputasi atau daya tawar hotel karena masih ada beberapa yang memiliki keahlian di bidang F&B.

Menurut dia, PHRI pusat bersama Kementerian Tenaga Kerja telah meminta PHRI DIY untuk memperkuat pelatihan dan sertifikasi. Data Departemen Tenaga Kerja (Kemnaker) memperkirakan permintaan tenaga kerja di industri perhotelan akan relatif stabil dan cenderung naik dari tahun 2022 hingga 2025.

Menurut Kementerian Tenaga Kerja, Indonesia membutuhkan lebih dari 8,6 juta pekerja untuk sektor perhotelan, yang didominasi oleh bagian “Makanan dan Minuman” yang terdiri dari strata yang berbeda dengan peran dan tanggung jawab masing-masing.

Enny Karmin, direktur Nusa International Hospitality Course (NIHC), mengakui sumber daya manusia merupakan kebutuhan utama penggerak sektor perhotelan dan pariwisata di tengah industri “perhotelan” di Yogyakarta setelah penyebaran COVID-19 melambat.

Untuk menjawab kebutuhan sumber daya manusia, NIHC hadir di Yogyakarta untuk melatih tenaga terampil di bidang “perhotelan”, pariwisata dan perhotelan di Indonesia. “Siswa yang telah mencapai tingkat kualifikasi yang dipersyaratkan mendapatkan sertifikat,” kata Enny.

Baca Juga: Yogyakarta Coba Branding Setiap Desa Wisata
Baca Juga: Kemendagri Pantau Ketat Lima Daerah PPKM Mikro Saat Libur

Sebagai tempat kursus dan pelatihan, menurut dia, NIHC telah membuka dua program yang bisa dipilih dan diikuti selama 12 bulan. Pertama, produk makanan dan minuman (F&B) yang sehat dan berkelanjutan dan kedua, layanan makanan dan minuman (F&B). “Kami juga memperkenalkan dosen-dosen berpengalaman. Kebanyakan dari mereka adalah lulusan magister dan guru hotel atau dosen senior di bidangnya,” ujarnya.

Source: mataram.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button