Sandiaga Uno menyarankan mengubah hari-hari lemah menjadi hari libur, Ekonom: Dorong sisi pengeluaran pariwisata - WisataHits
Yogyakarta

Sandiaga Uno menyarankan mengubah hari-hari lemah menjadi hari libur, Ekonom: Dorong sisi pengeluaran pariwisata

Sandiaga Uno menyarankan mengubah hari-hari lemah menjadi hari libur, Ekonom: Dorong sisi pengeluaran pariwisata

TEMPO.CO, jakarta – Direktur Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (Celios), Bhima Yudhistira, mengomentari rencana Hari Pinch atau Harpitnas (hari di antara hari libur nasional) sebagai hari libur nasional. Rencana tersebut diusulkan oleh Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno.

Bhima mengaku mendukung usulan tersebut. Menurutnya, ada persepsi yang salah bahwa produktivitas terganggu dengan hari libur yang lebih banyak. “Tidak, memang itulah yang terjadi. Banyak kajian juga menunjukkan bahwa jam kerja yang lebih efektif saat liburan panjang justru meningkatkan produktivitas perekonomian suatu negara,” ujarnya, Kamis, 19 Januari 2023, di Seribu Rasa Gunawarman, Jakarta Selatan.

Semakin banyak liburan di Harpitnas, maka semakin banyak pula liburan yang berdampak pada peningkatan belanja pariwisata. Selain itu, penerapan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM akan dicabut. “Bisa meningkatkan belanja pariwisata, hotel dan lain-lain akan meningkat, efeknya akan positif,” ujarnya.

Tentu saja, Bhima juga mengatakan, jika usulan itu berjalan, bisa meningkatkan jumlah wisatawan lokal. Ia pun meminta usulan itu segera direalisasikan. Karena menurut Bhima, politik hanya membutuhkan surat keputusan bersama (SKB) dari beberapa kementerian.

Karena dampaknya, kata Bhima, bisa membuat pergerakan wisatawan lebih kuat. Bahkan bisa kembali seperti sebelum pandemi. “Seharusnya segera dilaksanakan, tidak perlu keppres,” kata Bhima.

Sebelumnya, Sandiaga mengatakan usulannya merupakan salah satu upaya untuk mencapai target 1,4 miliar perjalanan wisatawan domestik pada 2023. Bahkan, usulannya disamakan dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Bentuk Birokrasi.

“Kita juga sudah ajukan ke Kemenpan RB, ternyata Bu Nia Deputi Kebijakan Strategis punya bola ini, bagaimana mungkin kita awali tahun ini dengan beberapa, tidak semua, libur nasional dulu,” katanya, Senin 16 Januari, 2023.

Dalam menerapkan hari padat tersebut sebagai hari libur, Sandiaga mencontohkan hari libur yang jatuh pada hari Sabtu dimajukan ke hari Jumat atau dipindahkan ke hari Senin jika jatuh pada hari Minggu. Sementara itu, perayaan keagamaan dapat dilakukan pada hari itu sendiri.

“Dampak tersebut semakin terlihat dengan semakin lamanya waktu pergerakan wisatawan yang terjadi,” kata Sandiaga.

Namun, Sandiaga meyakini bahwa hari-hari padat dapat menjadi tambahan libur panjang yang berkontribusi terhadap pergerakan wisatawan seperti pada saat Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, serta liburan sekolah, dan dapat berkontribusi pada pergerakan wisatawan Indonesia,” ujarnya. .

Di sisi lain, menurut Sandiaga, hari-hari yang menegangkan bisa meningkatkan produktivitas dan membuat pikiran orang lebih segar sebelum mulai bekerja lagi. “Dan sudah dibuktikan dengan studi bahwa setelah long weekend, kembali segar dan produktivitas lebih tinggi, dan sudah ada referensi ilmiahnya,” ujarnya.

Sementara itu, Sandiaga mengatakan jika merasakan beban akibat peningkatan hari libur dari hari-hari yang langka, hal itu bisa disesuaikan dengan kondisi. “Kami terbuka kalau ada tambahan beban juga harus turun bagaimana kita memberikan insentif kepada industri agar tidak terbebani,” kata Sandiaga.

MOH KHORY ALFARIZI | DI BAWAH

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button