Sandiaga Uno memasuki ekosistem Borobudur dan memajukan pola perjalanan Candi Plaosan - WisataHits
Jawa Tengah

Sandiaga Uno memasuki ekosistem Borobudur dan memajukan pola perjalanan Candi Plaosan

Memuat…

Menparekraf Sandiaga Uno akan mengembangkan pola perjalanan wisatawan ke Candi Plaosan yang termasuk dalam Borobudur Super Priority Destination. Foto/MNC media

JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno akan membuat pola perjalanan atau pola perjalanan wisata ke Candi Plaosan, yang akan dimasukkan ke dalam ekosistem untuk pengembangan destinasi prioritas Borobudur.

“Candi Plaosan merupakan destinasi wisata unggulan yang termasuk dalam ekosistem Borobudur. Nanti kita akan kembangkan pola perjalanan dari Borobudur. Karena tidak terlalu jauh, umurnya sama dan juga menunjukkan kearifan lokal dan relief yang menggambarkan keadaan masyarakat kita yang tahun lalu penuh dengan 1.200 kearifan lokal,” kata Menparekraf Sandiaga di sela-sela kunjungan 50 terbaik ADWI 2022 di Desa Wisata Bugisan pada Jumat (07.01.2022).

Candi Plaosan yang terletak di Desa Wisata Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mudah dijangkau karena dekat dengan pusat kota Yogyakarta dan hanya sekitar 45 menit berkendara.

Desa Wisata Bugisan masuk dalam peringkat 50 besar ajang Indonesian Tourism Village Award (ADWI) 2022.

Dengan berkembangnya pola perjalanan, Menparekraf Sandiaga berharap Candi Plaosan dapat memberikan pengalaman berwisata yang lebih berkualitas kepada wisatawan, sejalan dengan tren wisata masa depan yang bersifat personal, customize, localize dan lebih kecil. Selain menjadi alternatif untuk menjawab tingginya permintaan kunjungan wisatawan di kawasan wisata Candi Borobudur.

Baca Juga: Profil Desa Janda di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 90% Penduduknya Beristri Tanpa Suami

“Inilah cara kami memastikan 20 juta wisatawan yang datang ke Borobudur juga terbang ke Klaten untuk mengunjungi Desa Wisata Bugisan,” kata Menparekraf.

Candi Plaosan sering disebut sebagai Candi Kembar karena ada dua candi yang secara historis dibangun oleh raja keenam Kerajaan Mataram Kuno, Rakai Pikatan, untuk dipersembahkan kepada salah satu permaisurinya yang bernama Pramudyawardani.

Keduanya berbeda agama. Raja Rakai Pikatan beragama Hindu sedangkan permaisuri Pramudyawardani beragama Budha. Perbedaan agama bukan halangan tapi mempererat cinta mereka. Kisah ini tergambar jelas pada relief-relief di Candi Plaosan. Maka tak heran jika candi Plaosan ini menunjuk pada berbagai aspek kehidupan seperti alam, budaya, toleransi dan agama.

Menparekraf Sandiaga mengatakan kisah cinta ini semakin memperkuat potensi Desa Wisata Bugisan. “Saya melihat daya tarik atau daya tarik Candi Plaosan atau Candi Kembar karena ada kisah cintanya,” kata Sandiaga.

Source: lifestyle.sindonews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button