Sandiaga: Pimpinan daerah maksimalkan pembangunan desa wisata - WisataHits
Jawa Timur

Sandiaga: Pimpinan daerah maksimalkan pembangunan desa wisata

Sandiaga: Pimpinan daerah maksimalkan pembangunan desa wisata

Minggu 29 Januari 2023 | 07:14 WIB

| penulis :

Buku catatan : Taofiq Rauf

Jakarta, InfoPublik – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengimbau para kepala daerah untuk mencermati pengembangan desa wisata. Komitmen kepala daerah terbukti efektif dalam membangkitkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, ujarnya.

Hal itu disampaikan Menparekraf Sandiaga saat menjamu beberapa pimpinan daerah pada Aksi Kolaborasi Daerah 1 dan Daerah 2 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada Kamis (26/01/2023).

Sandiaga mengatakan desa wisata merupakan program unggulan karena sudah terbukti Pemenang Pandemi. Di tengah situasi pandemi, tingkat kunjungan wisatawan meningkat signifikan.

“Presiden secara khusus meminta saya daftar (Desa Wisata). Setiap kunjungan kerja, dia ingin melihat desa wisata atau desa bertema,” kata Menparekraf Sandiaga.

Dalam dua tahun terakhir, jumlah kunjungan wisatawan ke desa wisata meningkat 30 hingga 50 persen, terutama di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Seperti di Desa Wisata Tinalah di Kabupaten Kulonprogo, DIY, jumlah wisatawan meningkat dari 3.300 wisatawan pada tahun 2021 menjadi 6.000 wisatawan pada tahun 2022. Di Desa Wisata Sembungan di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, terjadi peningkatan jumlah wisatawan dari 105.000 wisatawan pada tahun 2021 menjadi 140.000 wisatawan pada tahun 2022.

Di Desa Wisata Ngilngof, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, jumlah wisatawan meningkat dari 92.000 wisatawan pada tahun 2021 menjadi 99.000 wisatawan pada tahun 2022.

Pendapatan juga meningkat 100 persen dibandingkan sebelumnya. Desa Wisata Tondok Bakaru di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat akan dikunjungi 11.000 wisatawan pada tahun 2022, dengan puncaknya pada periode Natal dan Tahun Baru yang mencapai 10.000 wisatawan.

“Kami berharap desa wisata ini dapat mendorong pergerakan wisatawan domestik yang ditargetkan mencapai 1,4 miliar pergerakan pada tahun ini. Oleh karena itu, kita harus terus mendorong wisatawan dari kabupaten ke kabupaten,” kata Sandiaga.

“Anggaran kita terbatas, tapi kita perlu lebih banyak bekerja sama. Saya minta desa wisata juga mendapat perhatian khusus,” tambah Sandiaga.

Selain desa wisata, Menparekraf Sandiaga juga mendorong kepala daerah untuk memaksimalkan pelaksanaannya acara menarik dan diiklankan dengan baik. Pemerintah daerah mengatakan Sandiaga bisa bekerja sama dengan Kemenparekraf/Baparekraf. Baik dari segi dukungan kegiatan maupun dari segi pelatihan dan pendampingan.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, “KolaborAksi” merupakan program yang rutin dijalankan kementeriannya untuk menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah. Melaksanakan sinergi program antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pengembangan pariwisata dan industri kreatif.

“Ini kerja sama pertama di tahun 2023. Setiap bulan langkah kerja sama ini kita genjot lagi dan lagi karena kita bisa belajar dari beberapa daerah tentang perkembangan dan potensi serta saling melengkapi,” ujar Sandiaga.

Vinsensius Jemadu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan dalam pembangunan infrastruktur yaitu unsur 3A (aksesibilitas, atraksi dan amenitas), pemerintah daerah dapat memaksimalkan salah satu alat fiskal yaitu fisik khusus. dana alokasi (DAK).

Vinsen mendesak pemerintah daerah menyiapkan berbagai persyaratan yang dibutuhkan. “Khusus untuk wilayah yang sudah masuk Lokpri (lokasi prioritas). Sayang kalau sudah masuk Lokpri tapi tidak maksimal karena tahun 2023 hampir 200 kabupaten/kota yang datang,” ujar Vinsen.

Sedangkan dalam hal pembangunan non fisik seperti pelatihan dan pendampingan, Kemenparekraf bersedia memberikan fasilitas melalui berbagai deputi.

Enam pemimpin daerah hadir dalam kerja sama ini. Yakni dari Kabupaten Aceh Barat, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Kepulauan Konawe, Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Berau.

Dalam kesempatan tersebut, para pengelola daerah menyampaikan potensi dan rencana program pengembangan pariwisata dan industri kreatif di daerahnya masing-masing.

Hadir pula Direktur Regional Events Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Reza Fahlvevi; Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif, Dwi Marhen Yono; dan Direktur Pengembangan Destinasi Daerah II Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif, Harwan Ekon Cahyo.

Foto: Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif

Anda dapat mengirim ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini, asalkan sumbernya disebutkan InfoPublik.id

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button