Sandiaga menyebut pariwisata berkelanjutan sebagai tren baru pengembangan Parekraf: Okezone Travel
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan pariwisata berkelanjutan merupakan tren terkini dalam perkembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dunia di Indonesia.
Selain itu, kata Sandiaga, pengembangan pariwisata berkelanjutan sejalan dengan falsafah hidup masyarakat Bali “Tri Hita Karana”, sebuah konsep dan ajaran agama Hindu yang terkait dengan tiga subsistem utama, yakni Parhyangan, Pawongan, dan Palemahan.
BACA JUGA:Sandiaga Uno Ditunjuk Menjadi Tuan Rumah ATF 2023 Alasan Yogyakarta: Ketinggalan!
Parhyangan adalah hubungan manusia dengan Tuhan, yang dapat diartikan sama dengan pola pikir/konsep/nilai. Pawongan, yang berarti hubungan manusia satu sama lain sebagai unsur sosial. Kemudian, Palemahan, yaitu hubungan manusia dengan lingkungan alam sama dengan unsur artefak.
Ajaran ini juga menitikberatkan pada upaya agar orang lain hidup berdampingan, saling menyambut tanpa gelombang kebencian, penuh toleransi dan penuh kedamaian.
Sandiaga mengatakan, pihaknya melihat pariwisata berkelanjutan sebagai tren pariwisata yang saat ini tak terbendung dan tak tergantikan.
“Karena pariwisata berkelanjutan membuka peluang bagi kita untuk lebih menjaga lingkungan, meminjam istilah dari Felipe Calderon juga berarti ‘menghasilkan uang sambil menjaga lingkungan,’” ujarnya saat Forum Tri Hita Karana di Bali Nusa Dua Convention Tengah. Minggu 13 November 2022.
BACA JUGA:Ups! Nikmatnya makan Sandiaga, Ayam Taliwang dan Plecing Kangkung dari Lombok
Sandiaga mengatakan konsep pariwisata berkelanjutan telah diterapkan untuk mengembangkan potensi desa wisata di Indonesia.
“Kami akan terus mengembangkan destinasi di Indonesia dengan fokus pada pariwisata yang berkelanjutan dan berkualitas,” ujarnya.
Baca juga: Peduli Pejuang Kanker Donasi Rambut Bersama Lifebuoy x MNC Peduli Sedang Berlangsung!
Selain itu, salah satu upaya untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia adalah penanaman bibit mangrove sebagai bagian dari program carbon offset, kata Sandiaga.
“Ini adalah contoh program pengembangan destinasi cerdas dan berkelanjutan yang telah kami kembangkan, tidak hanya di Bali tetapi juga di seluruh destinasi wisata di Indonesia,” kata Sandiaga.
Source: news.google.com
