Sampah Jadi Berkah, Investigasi Desa Perca Sindang Rasa Kota Bogor - WisataHits
Jawa Barat

Sampah Jadi Berkah, Investigasi Desa Perca Sindang Rasa Kota Bogor

BHARANEWS.ID | Bogor – Mungkin tidak semua orang tahu bahwa di Kota Bogor terdapat desa yang memiliki potensi jasa dan wisata di satu tempat.

Kota Bogor yang dipimpin Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memang tengah giat membangkitkan potensi atau jasa wisata, apalagi sejak pandemi Covid-19 2 tahun lalu.

Kampung Perca misalnya, sebuah desa di Desa Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, memiliki potensi luar biasa yang patut diacungi jempol.

Desa yang berdiri di tengah anjloknya perekonomian dunia termasuk kota Bogor akibat pandemi Covid-19 layak menjadi panutan bagi daerah lain.

Latar belakang lahirnya Kampung Perca tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang membatasi mobilitas warga selama pandemi Covid. Hal ini menyebabkan melambatnya kegiatan ekonomi masyarakat bahkan PHK di mana-mana.

Sebanyak 1.154 Kepala Keluarga (KK) di Kota Bogor yang ekonomi keluarganya terdampak Covid-19, menurut hasil survei Dinas Perekonomian Kota Bogor.

Di Desa Sindang Sari, tempat Kampung Perca berada, angka pengangguran naik menjadi 52,75 persen. Dari 182 menjadi 278 orang tidak bekerja dan kemiskinan meningkat dari 581 menjadi 1.190 rumah tangga menjadi 105 persen.

Menghadapi kondisi tersebut perlu dicarikan solusi sehingga pada akhirnya dilakukan musyawarah masyarakat untuk menciptakan peluang usaha berdasarkan potensi yang dimiliki. Sobekan kain menjadi sorotan dalam diskusi komunitas, oleh karena itu munculah ide untuk mengembangkan sobekan kain agar bernilai.

Berbekal pinjaman mesin jahit dari PT HAS (Harapan Antar Sesama) milik Mardiyanto (warga) dan keuletan kepala desa Sindang Rasa serta ide Ibu RW 01 yang mengajari 15 warga menjahit selama 2 bulan . Akhirnya lahirlah berbagai produk berupa taplak meja, masker dan tikar gulung dari limbah kain perca.

Limbah kain juga sudah mulai menghasilkan pendapatan, meski nilainya tidak besar. Pemerintah kota dan provinsi pun mulai berpikir untuk memperluas skala usaha, sehingga akhirnya mereka mendirikan Kampung Perca yang menampung lebih banyak penduduk. Dan diharapkan dapat mendongkrak perekonomian lebih banyak warga.

Kota Bogor, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan pemangku kepentingan juga bersinergi untuk menyelesaikan masalah kualitas, infrastruktur, pemasaran, modal usaha dan bengkel untuk penciptaan karya.

Menurut Ketua Dekranasda Kota Bogor, Yane Andrian Sugiarto, Kampung Perca didirikan dengan tujuan untuk menggerakkan masyarakat yang ada berdasarkan potensi sumber daya lokal yang ada. Mengubah sampah kain perca menjadi produk yang bernilai ekonomi dan menjadikan kampung perca menjadi tempat wisata belanja.

“Kami berharap Kampung Perca dapat menjadi salah satu pengungkit percepatan pertumbuhan ekonomi dalam pemulihan Kota Bogor,” kata Yane.

Kerjasama Pemkot Bogor, Dekranasda Kota Bogor dan kelompok-kelompok kepentingan juga melahirkan ide-ide cemerlang. Mulai dari ide dekorasi kampung perca hingga membuat gapura, pop up shop menjual perca pendukung kampung seperti makanan dan minuman serta rumah galeri.

Selain itu, jenis produk berbahan limbah kain perca juga lebih berkualitas dan lebih beragam. Mulai celemek, sajadah, tas jinjing, sarung masak dan berkebun, keset dan taplak meja. Untuk menawarkan produk premium bekerja sama dengan Adrie Basuki untuk menawarkan produk tambal sulam yang berkelanjutan seperti pakaian pria dan wanita dll.

Komitmen Pemerintah Kota Bogor dan Dekranasda serta pemangku kepentingan untuk mendukung Desa Perca tidak main-main. Produk Kampung Percha kini bisa Anda temukan di Dekranasda Craft Center No.1 Jalan Binamarga dan Dekranasda Gallery Bogor City Mall Botani Square.

Semoga kampung Perca ini dapat terus berkembang dan mendukung perekonomian masyarakat sehingga mempercepat upaya pemulihan ekonomi Kota Bogor. (exp)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button