Saat Pesona Dua Kabupaten Yogyakarta Digabungkan Dalam Jogja Exploride - WisataHits
Yogyakarta

Saat Pesona Dua Kabupaten Yogyakarta Digabungkan Dalam Jogja Exploride

TEMPO.CO, Yogyakarta – Acara wisata olahraga Dengan bersepeda bersama melibas dua kabupaten terbesar di Yogyakarta bertajuk Jogja Exploride itu, menarik antusias 250 wisatawan dari berbagai daerah. Acara yang diadakan oleh Dinas Pariwisata DI Yogyakarta pada Minggu, 30 Oktober ini merupakan acara non-kompetitif yang memungkinkan berbagai kelompok dan jenis sepeda untuk berpartisipasi.

“Kami mengajak peserta acara ini untuk melintasi berbagai destinasi di Kabupaten Sleman dan Kulon Progo,” kata Direktur Dinas Pariwisata DI Yogyakarta Singgih Raharjo, Senin, 31 Oktober 2022.

Para peserta menyelesaikan rute sepanjang 65 kilometer, start dan finis di Tugu Kembali Jogja atau Monjali.

Tidak seperti acara wisata olahraga Di sisi lain, alokasi kuota dalam hal ini hampir seratus persen untuk warga di luar Yogyakarta. “Kami telah mengalokasikan lebih banyak peserta dari luar Yogyakarta untuk membuat event sport tourism ini lebih dikenal di kalangan pecinta olahraga yang berniat berwisata ke Yogyakarta sekaligus di akhir pekan,” kata Singgih.

Pada acara ini, peserta juga diundang untuk berhenti sesekali pos pemeriksaan tujuan untuk beristirahat sambil mengabadikan momen rockin’. Misalnya, setelah menempuh jarak 25 kilometer, para peserta diajak untuk beristirahat di destinasi legendaris Ancol Bligo di Kulon Progo, tepatnya yang belum begitu terkenal di kalangan wisatawan luar Yogya.

Ancol Bligo adalah daerah di mana jalur air terkenal di Yogyakarta, yaitu Terusan Mataram, dimulai. Terdapat sebuah pintu air yang mengalirkan air dari Sungai Progo ke Terusan Mataram yang membelah wilayah kota Yogyakarta.

Tidak hanya memiliki fungsi penting sebagai tulang punggung sistem irigasi yang mengairi persawahan di Yogyakarta, Ancol Bligo dan Selokan Mataram memiliki sejarah panjang sejak dibangun pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.

Peserta juga diajak menyeberangi Water Station di Taman Budaya Jembatan Kreo. Jembatan Kreo merupakan jembatan eksotis yang menghubungkan Kecamatan Minggir, Sleman dengan Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo

Pada acara ini, seluruh peserta wajib memakai helm sepeda demi keselamatan dan memastikan sepeda dalam kondisi baik, aman dan layak pakai.

Karena ini bukan kompetisi, peserta didorong untuk mengikuti kecepatan rata-rata 17-25 kilometer per jam. Kecepatan juga menyesuaikan dengan kontur jalan yang akan dilalui dan diatur oleh ketua rombongan atau pengemudi kapten jalan.

Rute sepanjang titik awal dan akhir acara ini adalah jalan beraspal mulus, sehingga sepeda bisa lewat motor balap dengan mudah. Jalan tersebut adalah jalan umum, jalan desa dan jalan punggungan sungai.

“Dengan acara seperti ini, kami berharap bisa terus bergerak wisata olahraga yang mulai aktif kembali pasca pandemi sekaligus memperkuat Yogyakarta sebagai salah satu kota wisata sepeda,” kata Singgih.

Baca juga: Tantangan Resesi Global, Yogyakarta Perjuangkan Potensi Pariwisata Dalam Negeri

Selalu update informasi terbaru. Lihat berita terbaru dan berita unggulan dari Tempo.co di saluran Tempo.co Update Telegram. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button