Residivis kembali ke sel setelah mencuri tas dari Wisata Ampel
SURABAYA – Seorang wanita yang sedang mengunjungi kompleks wisata religi Ampel, Surabaya, AW, 23, dan tinggal di Probolinggo menjadi korban pencopetan saat berada di objek wisata. Tas korban ditarik oleh tersangka NC, 22, warga Jalan Comboran, Surabaya.
Beruntung, tersangka berhasil ditangkap dan diserahkan ke Polsek Semampir. Polisi juga menyita tas korban.
Tersangka ditangkap saat mencoba melarikan diri. Massa yang berkerumun di tempat wisata religi traffic light, tepat di Jalan Traffic Light Masjid, Surabaya, langsung mengerumuninya. Tas korban yang berisi dompet berisi uang tunai Rp 510.000 disita.
“Tas korban juga disita. Kami menangkap tersangka setelah anggota melihat ada kerumunan di tempat wisata religi,” kata Kapolsek Semampir Kompol Nur Suhud di Surabaya, Minggu (30/10).
Modus operandinya, tersangka NC berkerumun dengan pengunjung lain. Dia berjalan sambil mencari tas target. Tersangka kemudian melihat korban dan menunggu hingga korban lengah. Melihat korban lengah, tersangka menarik tas korban dan langsung kabur.
“Tersangka lari ke salah satu gang di kawasan itu. Namun korban yang berteriak membuat massa mengejarnya dan berhasil mengepungnya,” kata Kompol Nur Suhud.
Menurut tersangka selama interogasi polisi, ini bukan satu-satunya dia berada di balik jeruji besi. Pernah ditahan di Rutan Surabaya Kelas I di Medaeng, Lapas Pamekasan, Lapas Probolinggo. Dia terakhir ditahan di Rutan Jombang pada 2018. Saat itu ia divonis 2,5 tahun penjara untuk kasus yang sama.
“Dia juga ditangkap empat kali karena pencurian. Kali ini dia kembali beraksi dan tertangkap,” jelas Nur.
Sementara itu, tersangka NC enggan berkomentar banyak saat ditanya wartawan. Diakuinya, mencari pekerjaan setelah dibebaskan dari penjara itu sulit. Padahal, kebutuhan hidup terus meningkat. “Saya harus melakukan ini,” kata NC. (pistol/rek)
Source: news.google.com
