Rawan kecelakaan, Komisi C DPRD DIY mengamati kerusakan jalan ini - WisataHits
Yogyakarta

Rawan kecelakaan, Komisi C DPRD DIY mengamati kerusakan jalan ini

JOGJA — Rombongan Komisi C DPRD DIY mengecek kerusakan jalan di Kapanev pada Minggu, Sleman, Senin (28/11/2022). Selama ini, kerusakan jalan menjadi kendala untuk mengakses transportasi umum. Selain mengecek kondisi jalan, mereka juga memeriksa kondisi infrastruktur irigasi.

Rombongan terdiri dari Ketua Komisi C DPRD DIY Gimmy Rusdin Sinaga, didampingi anggota Komisi C lainnya Amir Syarifudin, Sadar Narima dan Muhammad Yazid, serta instansi terkait.

Kemudian dilanjutkan dengan audiensi di Balai Desa Sendangrejo dengan pihak terkait penyelidikan lokasi sebagai bagian dari pembahasan penyelesaian masalah.

Herjanto, Lurah Sendangrejo, menjelaskan kepada Komisi C terkait kerusakan jalan sepanjang 5 kilometer dari Candi Klangon yang menyebabkan seringnya pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan.

Karena pengendara sepeda motor tidak memperhatikan lubang yang disebabkan oleh genangan air hujan. “Masyarakat mengeluhkan banyaknya jalan berlubang di sepanjang Jalan Klangon hingga candi, sehingga sering terjadi kecelakaan terutama di musim hujan, adanya genangan air di lubang tersebut menyebabkan pengendara sepeda motor terjatuh dan ada korban jiwa,” ujarnya Herjanto.

Di sisi lain, Muhammad Yazid mencontohkan akses jalan yang kerap dilalui truk Tronton dengan kapasitas angkut besar menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan jalan.

Menurutnya, diperlukan kejelasan kebijakan akses jalan bagi kendaraan bermuatan berat. Melanjutkan masalah kerusakan jalan, pemkot juga mengeluhkan penerangan jalan di Gedongan.

Pemerintah desa berharap, kelanjutan program penerangan jalan dilakukan dari simpang 4 Gedongan hingga simpang 4 Balangan.

Gimmy Rusdin Sinaga menanggapi dengan prihatin dengan kondisi yang ada. Pihaknya dan anggota Komisi C akan berupaya semaksimal mungkin agar pembangunan jalan negara Klangon-Tempel menjadi prioritas.

Selain itu, diupayakan peningkatan anggaran untuk perbaikan atau pembangunan infrastruktur jalan. Sedangkan untuk tahun 2023 awalnya akan dioptimalkan untuk pemeliharaan jalan.

“Paling lambat tahun 2024 ada peningkatan [perbaikan], untung aspalnya udah diganti cast block seperti di Gunungkidul. Terkait lighting juga ada, tapi kurang bagus jadi perlu diperbaiki. Paling lama 2024,” ujarnya.

Isu lain: Kapanewon Minggir, Sleman memiliki potensi di sektor pertanian untuk mendukung perekonomian masyarakat setempat, namun infrastruktur irigasi menjadi kendala utama yang dihadapi petani.

Ada masalah dengan jaringan irigasi Sadap Susukan Margokaton Seyegan yang mengairi sawah di Kapanewon Minggir. Selain itu, ada lahan seluas 110 hektar di Bulak Margoyoso, Sendangmulyo, yang sudah bertahun-tahun terkendala masalah irigasi.

Dampak dari berkurangnya akses irigasi adalah menghancurkan sawah. Akibatnya, sebagian lahan pertanian disewakan dan diubah menjadi penanaman tebu.

Mengenai pengelolaan masalah irigasi, Budi Susanto, Lurah Sendangmulyo mengatakan, diperlukan pompa air agar bisa mengambil air dari Sungai Mergoyoso untuk irigasi lahan.

“Itu butuh pompa air untuk pengelolaan jangka pendek, tapi kita butuh jangka panjang untuk ke depan, prioritasnya membangun tambak. Dan waduk tidak hanya bisa membantu masyarakat mensejahterakan dengan nantinya mengairi sawah, tapi juga bisa dijadikan tujuan wisata,” ujarnya.

Gimmy Rusdin mengatakan, setelah pembangunan waduk, pihaknya meminta agar instansi yang berwenang segera diundang untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Komite C DPRD DIY.

“Masalah tracing tambak, jadi rencananya kita undang DAS Serayu Opak, akan kita putuskan Komisi C, baik dari Balai Besar, Dinas PUPS ESDM maupun Pemda,” ujarnya.

DIDUKUNG:

Kisah dua brand kecantikan lokal yang diuntungkan Tokopedia: Duvaderm dan Guele

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button