Ratusan mahasiswa UII mendapatkan jaminan sosial selama mengikuti KKN
Harianjogja.com JOGJA– Ratusan mahasiswa Universitas Islam Indonesia yang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di wilayah DIY-Jawa Tengah akan mendapatkan jaminan sosial dari BPJamsostek.
Rektor UII Profesor Fathul Wahid mengatakan peserta KKN akan tersebar di enam kabupaten, baik di Gunungkidul, Bantul, Sleman (DIY) maupun Magelang, Purworejo dan Kebumen (Jawa Tengah). Sebanyak 827 peserta KKN berangkat membantu di 17 desa dan 105 dusun.
Secara spesifik, 144 mahasiswa mengikuti KKN di Gunungkidul, Bantul (36 orang), Sleman (48 orang), Magelang (359 orang), Purworejo (143 orang) dan Kebumen (96 orang). “Ini mitra lama kita yang sudah bekerja sama dengan UII dengan konsep pendampingan desa mitra sehingga program ini berkesinambungan hingga desa bisa mandiri,” ujarnya saat pelepasan mahasiswa UII-KKN, Kamis (12/1). . .2023). ).
Sesampainya di lokasi, lanjut dia, peserta KKN akan menyoroti potensi daerah yang diharapkan dapat diteruskan programnya ke generasi mendatang. Misalnya, jika daerah tersebut memiliki potensi tie-dye, peserta KKN membantu pengembangan seperti pola dan desain.
Di Magelang, lanjut Fathul, ada tempat-tempat yang berpotensi wisata, kemudian dirancang waduknya, kita RAB dan dana pembangunannya dari sumber lain. Jalur wisata juga dikembangkan di beberapa tempat agar warga bisa berkeliling bersama. Termasuk dukungan terhadap pendirian BUMDes.
“Alhamdulillah mahasiswa kami yang mengikuti KKN juga terlindungi. Ini merupakan program kedua kami bermitra dengan BPJamsostek untuk meningkatkan ketenangan, rasa aman dan nyaman para mahasiswa KKN selama beraktivitas,” ujarnya.
Eko Siswoyo, Direktur Direktorat Kepegawaian UII, menilai perlindungan peserta KKN dinilai sangat penting. Karena potensi resiko peserta KKN juga tidak sedikit. “Risikonya ada di tempat-tempat seperti Magelang Atas, medannya naik turun. Tidak semua peserta paham dengan jalur ini, sehingga rawan kecelakaan,” ujarnya.
Ia berharap pelaksanaan KKN UII selama periode ini zero accident dan tidak ada peserta KKN yang mengalami kecelakaan selama mengikuti KKN. “Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut di masa mendatang,” harapnya.
Kepala Bagian Kepesertaan Program Khusus BPJS Ketenagakerjaan Jogja, Sofia Nur Hidayati mengatakan, mahasiswa yang mengikuti magang, KKN, PKL dan kegiatan kampus lainnya dapat dilindungi oleh Asuransi Sosial Ketenagakerjaan. Hal ini berkaitan dengan Permenaker #5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pelaksanaan Santunan Cedera, Kematian dan Pensiun Tenaga Kerja untuk KKN dan Magang.
“Banyak keuntungan yang bisa didapat karena bisa menutup dua jaminan, yakni JKK dan JKM, dengan iuran yang terjangkau. Selain itu, mereka mengambil risiko pekerjaan saat berangkat kerja dan kembali ke rumah untuk mendapatkan perlindungan dari BPJamsostek,” ujarnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita
Source: news.google.com
