Rasakan sensasi berbaring di atas awan Bandung - WisataHits
Jawa Barat

Rasakan sensasi berbaring di atas awan Bandung

Rasakan sensasi berbaring di atas awan Bandung

Harga tiketnya adalah Rp 35.000 untuk dewasa dan Rp 25.000 untuk anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Kawasan selatan Bandung menyimpan potensi wisata yang unik dan menjadi magnet bagi masyarakat dari berbagai daerah untuk mengisi rencana liburannya.

Di selatan Bandung atau Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tempat wisata terbaru yang biasa dikunjungi masyarakat adalah di daerah Ciwidey atau Rancabali. Seperti Glamping Rancabali, Jembatan Rengganis, hingga berbagai fasilitas wisata baru di Ranca Upas.

Sekarang ada tempat wisata baru yang sedang ramai dibicarakan orang. Situs ini dulunya adalah gundukan kebun teh biasa, kemudian disulap untuk menarik pengunjung.

Destinasi wisata yang dibuka sejak Mei 2022 ini bernama Dataran Tinggi Nimo yang terletak di Desa Banjarsari Kecamatan Pangalengan.

Berada di ketinggian lebih dari 1.600 mdpl, kawasan wisata ini memiliki suasana yang sejuk dan kerap diselimuti kabut di siang hari.

Andalan wisata ini adalah jembatan berbentuk U yang terletak di puncak bukit kebun teh. Dengan bentuk ini, wisatawan yang berjalan di atas jembatan bisa melihat pemandangan 360 derajat, bahkan bisa melihat Danau Situ Cileunca yang merupakan ikon Pangalengan.

Bagaimana cara mengakses lokasi?

Objek wisata ini tidak begitu sulit untuk ditemukan karena petunjuk arah dapat diperoleh melalui aplikasi peta online. Hanya saja, akses menuju tempat ini bukan hanya berupa jalan besar dan licin.

Keluar dari Gerbang Tol Soreang, objek wisata ini berjarak sekitar 36 kilometer dengan waktu tempuh sekitar dua jam perjalanan dengan mobil. Dilihat dari pusat kota Bandung, lokasi ini berjarak sekitar 50 kilometer tanpa harus melalui jalan tol.

Jalan menuju Pangalengan biasanya melewati daerah Banjaran kemudian sampai di daerah Cimaung di Jalan Raya Pangalengan.

Wisatawan yang mengunjungi tempat wisata harus mengantisipasi kemacetan lalu lintas, yang antara lain umum terjadi di daerah Kopo, Katapang, Buahbatu, dan Banjaran. Kemacetan di kawasan itu biasanya terjadi pada pagi dan sore hari.

Kemudian akses menuju tempat tersebut setelah keluar dari Gerbang Tol Soreang, sebagian besar berupa jalan yang lebarnya hanya bisa dilalui oleh dua mobil dua arah.

Selain itu, tidak semua jalan tersebut mulus, baik dari pintu keluar tol hingga beberapa kilometer sebelum sampai di objek wisata. Akses dapat dilakukan dengan mudah sekitar 500 meter sebelum lokasi, karena batu paving telah dipasang.

Berapa harga tiketnya?

Sumber: Antara

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button