Ramai pameran keris di Yogyakarta, seniman keris bertemu kembali - WisataHits
Jawa Tengah

Ramai pameran keris di Yogyakarta, seniman keris bertemu kembali

TEMPO.CO, jakarta – Wisatawan khususnya pecinta Keris dari berbagai daerah di Indonesia memadati Bursa Keris dan Pameran Keris yang diselenggarakan pada tanggal 16-18 September 2022 di Hotel Ross In, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara yang bertepatan dengan agenda Musyawarah Besar Senapati Nusantara, organisasi payung Pecinta keris terbesar di Indonesia ini juga menjadikan para perajin keris yang berbagi dalam luapan kebahagiaan.

“Pada hari pertama penukaran keris, kios-kios tanaman pangan seperti perajin dari Jawa Barat dan Surabaya berhasil menjual kerisnya dengan transaksi Rp 150 juta,” kata Ketua Pelaksana Harian Senapati Nusantara, MM Hidayat selaku penyelenggara. , Sabtu 17 September 2022.

Hidayat mengatakan, ternyata jumlah 90 lapak yang disiapkan untuk penukaran keris masih belum ada karena perajin dari berbagai daerah terus bertambah. “Akhirnya kita tambah 70 lapak lagi, jadi total ada 160 meja yang jual Pasar Keris,” ujarnya.

Para pengrajin Tukar Keris berasal dari berbagai daerah di Nusantara seperti Madura, Bali, Lombok, Sulawesi, Sumatera, Jakarta, Jawa Barat, Solo, Yogyakarta, Semarang dan Jombang. Sedangkan wisatawan dan pecinta keris yang datang berbeda-beda asalnya.

“Semua transaksi di hari pertama belum masuk tapi kami perkirakan sudah mencapai Rp 1 miliar di hari pertama,” kata Hidayat yang mengatakan harga keris yang dijual di bursa berkisar antara Rp 2 juta hingga ke atas. Rp150 juta.

Antusiasme pecinta keris nusantara ini, kata Hidayat, benar-benar membalikkan masa kelam tiga tahun terakhir akibat pandemi Covid-19. “Kami semua menangis karena sangat bersyukur akhirnya bisa mengatasi situasi kelam akibat Covid-19 sejak tahun 2020 lalu kembali dibangkitkan dengan kemeriahan masyarakat pada acara ini,” ujarnya.

Diakui Hidayat, sejak awal 2020 atau ketika semua mobilitas fisik dibatasi akibat Covid-19, hampir tidak ada kegiatan yang mempertemukan para pelaku keris nasional. Baik pelaku budaya keris spiritual, empu, pemerhati budaya, kolektor, pemerintah, swasta, dan pegiat bisnis semuanya bergerak untuk mematuhi kebijakan pemerintah untuk tidak mengadakan pertemuan yang melibatkan orang banyak.

Wakil Sekjen Senapati Nusantara yang juga Ketua Umum Munas Senapati Nusantara 2022, Nurjianto mengatakan pihaknya juga mengawal penyusunan naskah akademik penetapan hari keris nasional pada acara ini, untuk akan diserahkan kepada pemerintah. “Kami akan mengusulkan kepada pemerintah untuk membuat Hari Keris 25 November, yang bertepatan dengan pengakuan keris sebagai warisan takbenda oleh Unesco,” katanya.

Selain itu, dalam acara ini organisasi Senapati Nusantara akan mengawal langkah Bupati Sumenep mengangkat Kabupaten Sumenep menjadi kota Keris. “Kami akan menandatangani kerja sama dengan Pemkab Sumenep dalam penyusunan perda tentang rencana strategis pengembangan keris,” katanya.

Penjabaran peraturan daerah tentang keris di Sumenep ini akan menjadi pilot project yang dapat dicontoh oleh daerah lain di seluruh Indonesia tentang bagaimana mengembangkan ekosistem keris, baik dari segi spiritualitas, pendidikan, seni, ilmu metalurgi, kerajinan dan unsur-unsur ekonomi yang UMKM. Perda ini antara lain akan memberikan pedoman bagi pengembangan perajin di Sumenep yang saat ini memiliki 700 perajin dan keris, sehingga penting untuk membuat perencanaan untuk meningkatkan kualitas perajin.

Baca juga: Sejarah keris sudah tergambar pada relief candi Borobudur

Selalu update informasi terbaru. Tonton berita terkini dan berita pilihan dari Tempo.co di saluran Telegram “http://tempo.co/”. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram.

Source: travel.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button