Rakerda, BPC-PHRI Kabupaten Bogor menyerukan kembalinya kawasan Puncak sebagai destinasi wisata nasional

tweet

Selain itu, persoalan genset, air tanah yang menjadi leading sector pelayanan ESDM Provinsi Jawa Barat, sweeping dan persoalan hukum dengan kepolisian juga menjadi usulan BPC-PHRI Kabupaten Bogor.

Ketua BPC-PHRI Kabupaten Bogor Djuju Djuanedi mengatakan, isu-isu yang belum terselesaikan dan permasalahan baru dalam rakerda di Pangandaran memang menjadi fokus BPC-PHRI Kabupaten Bogor untuk disampaikan.

“Selain masalah genset, masalah air tanah ini juga perlu diselesaikan BPD-PHRI Jabar melalui dinas ESDM,” kata Djuju Djunaedi kepada wartawan, Sabtu (21/01/2023).

Masalah pekerja di hotel dan restoran juga harus diperhatikan: “Banyak masalah pekerja, tapi belum selesai,” katanya.

Yang tak kalah penting adalah masalah kemacetan di jalur Puncak yang harus ditangani secara serius.

“Kawasan Puncak sudah dikeluarkan dari destinasi wisata nasional akibat kemacetan lalu lintas, sehingga perlu dikembalikan, sehingga perlu diproses dengan cepat,” jelasnya.

Tak hanya itu, masalah akses hotel dan villa di jalur alternatif yang sempit juga mempengaruhi okupansi hotel dan restoran di jalur tersebut. Tentunya kondisi ini juga harus ditangani dengan berkonsultasi dengan orang-orang terdekat Anda

Sekjen BPC-PHRI Kabupaten Bogor Boboy Ruswanto menambahkan, selain sejumlah proposal yang akan diproses, BPC-PHRI Kabupaten Bogor juga siap menjadi tuan rumah setiap acara yang diselenggarakan oleh BPD-PHRI Jabar.

“Kami siap menjadi tuan rumah ketika BPD-PHRI Jabar menjadi tuan rumah acara tersebut,” ujarnya

Ia berharap permasalahan yang ada di wilayah BPC-PHRI-Kabupaten Bogor dapat diatasi satu per satu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di bidang pariwisata.

“Saya kira dengan koordinasi dan komunikasi yang baik, dapat ditemukan solusi dari permasalahan yang ada,” ujarnya. [] Danu

Source: news.google.com