Pura Puncak Menulis, Pura yang indah dengan panorama alam yang menakjubkan di Bangli

Pura Puncak tampaknya menjadi pura paling terkenal di seluruh Bangli, Bali, karena setiap hari tidak pernah lepas dari tamasya. Orang-orang yang mengikuti agama Hindu berkumpul di sini untuk menyembah Dewa Siwa. Dengan pemikiran ini, sebagian besar wisatawan hanya berhenti untuk mengamati pemandangan alam.

Anda juga bisa datang ke sana, apa pun keyakinan Anda. Dalam dunia pariwisata, kunjungan ke tempat-tempat wisata religi dan budaya sering dilakukan oleh orang-orang dari berbagai agama. Oleh karena itu, datang ke candi megah ini tidak hanya untuk tujuan ibadah, tetapi juga untuk wisata budaya.

Bagi Anda yang tidak keberatan mengunjungi tempat ibadah orang lain, Anda bisa datang dengan tenang. Nikmati semua pesona yang dihadirkan oleh Pura Puncak yang indah secara estetis, mulai dari patung berusia ratusan tahun hingga pemandangan alam setinggi ribuan meter. Keduanya memiliki pesona yang berbeda dan akan sesuai dengan preferensi Anda.

Daya tarik pura kitab suci Puncak

Kredit gambar: Google Maps May Liem

1. Kombinasi beberapa nilai kehidupan

Datang ke Pura Puncak Menulis akan membawa Anda pengalaman menemukan berbagai nilai kehidupan sekaligus. Mulai dari nilai ekonomisnya yang menjadikan candi indah ini sebagai objek wisata sehingga sering dikunjungi wisatawan.

Apalagi ada nilai-nilai budaya Bali yang bisa dilihat dari desain pura atau aktivitas masyarakat setempat. Ada baiknya mengenal kehidupan budaya daerah ini untuk memperdalam pengetahuan tentang suku-suku nusantara.

Kemudian ada juga nilai-nilai religi yang sangat kental dengan nuansa Hindu Bali. Penganutnya percaya bahwa candi yang indah ini akan mengarah pada pengabdian kepada Dewa Siwa.

2. Kesempatan Meditasi

Meski tempat ini selalu ramai dikunjungi pengunjung, baik yang memberikan sesajen kepada umat Hindu maupun wisatawan, namun kondisinya padat dengan suasana yang tenteram. Mungkin karena orang tahu betapa sakralnya Pura Puncak bagi warga sekitar.

Tidak ada suara keras yang membuat Anda meringis tidak nyaman. Lokasi puncak bukit di mana kebisingan dari kendaraan yang lewat di jalan umum tidak terdengar atau hanya lemah juga didukung. Artinya, Anda bisa memanfaatkan suasana untuk mencari ketenangan dalam kegiatan meditasi.

3. Matahari terbenam yang indah

Pemandangan matahari terbenam dari atas bukit pasti indah dan Anda dapat memaksimalkan pemandangan ketika Anda datang ke Pura Puncak. Nikmati udara dengan bias warna jingga di langit saat matahari terbenam di balik perbukitan.

Melihat matahari terbenam di pura yang indah ini pasti akan menambah daftar koleksi bagus dalam ingatan Anda. Anda dapat mengunggahnya ke media sosial atau menyimpannya sebagai kenang-kenangan pribadi yang tak terlupakan.

Alamat dan rute menuju lokasi

Kredit gambar: Google Maps Raynardthan Pontoh

Pergi ke Desa Sukawana untuk melihat pura yang berdiri kokoh di atas perbukitan. Pura Puncak Menulis namanya, itu adalah rumah ibadah yang dianggap sebagai tempat tinggal Dewa Siwa oleh umat Hindu setempat.

Berada di Kabupaten Bangli, Bali, suasana sekitar cukup sejuk dengan deretan pepohonan yang tertata rapi. Rasakan bagaimana udara di kawasan puncak kabupaten Kintamani ini setidaknya hari Anda akan lebih menyenangkan. Jika Anda berangkat dari Denpasar, mungkin perlu menempuh jarak 3 km menuju Jalur Payangan agar bisa sampai dengan selamat.

Ada berbagai jenis destinasi yang traveler buat saat singgah di Pura Puncak. Tidak hanya untuk beribadah atau sekedar menikmati waktu luang, bahkan ada yang datang untuk studi atau perjalanan penelitian.

Inilah mengapa tingkat kehadiran di sini cukup padat. Tak heran jika pengelola memungut biaya retribusi sebesar Rp 10.000 untuk menjaga kondisi sekitar agar selalu terjaga.

Aktivitas Menarik di Pura Puncak Menulis

Kredit gambar: Google Maps Vn Cam Lưu

1. Ibadah

Pura Puncak saat ini diyakini sebagai salah satu tempat yang dibutuhkan umat Hindu ketika hendak memuja Dewa Siwa. Mungkin Anda juga menganut kepercayaan ini, jadi beribadah di sini adalah pilihan yang baik.

Selain itu, seringkali ada sejumlah warga sekitar yang sengaja datang ke sini untuk beribadah. Anda dapat bergabung dengan mereka setelah meminta izin terlebih dahulu.

Ibadah di satu destinasi mungkin tidak cukup fokus, tapi patut dicoba. Baru setelah melakukan ibadah Anda dapat mempertimbangkan kegiatan lain yang murni menghibur, seperti berfoto.

Beribadah di objek budaya ini juga jauh lebih menyenangkan karena udaranya yang segar. Bahkan jika Anda berada di depan patung dewa untuk waktu yang lama atau di ruang terbuka, itu tidak akan melelahkan Anda bahkan ketika diterapkan di hari yang panas.

Namun, memuja sosok Tuhan adalah bagian dari kepercayaan yang diturunkan dari waktu ke waktu. Jadi, nikmati momen ketika Anda mencoba menunjukkan pengabdian Anda pada apa yang Anda yakini.

2. Naiki tangga

Keberadaan Kuil Kitab Suci yang bersejarah di atas bukit di ketinggian 1.745 meter membuat perlu upaya melipatgandakan untuk mencapai puncak. Setidaknya ada dua rute yang bisa dipilih, salah satunya harus menaiki tangga.

Langkah-langkah ini dilakukan dengan mempertimbangkan medan di bagian bawah bukit, kemudian puluhan bahkan ratusan langkah untuk menyelesaikannya. Menaiki anak tangga jelas akan menjadi pengalaman yang melelahkan dibandingkan naik kendaraan langsung melalui jalur lain.

Namun, juga akan menjadi kesempatan yang baik untuk membiasakan berjalan kaki jika Anda adalah pengguna kendaraan saat beraktivitas. Menaiki tangga juga bisa membuat Anda lebih lama menikmati suasana keindahan alam di sekitar setiap anak tangga.

Ketika Anda bertemu penduduk setempat yang mengenakan pakaian sehari-hari mereka untuk beribadah, Anda memiliki kesempatan untuk mengobrol. Mungkin bertanya bagaimana proses ibadahnya, atau hal-hal lain yang normal untuk diketahui.

3. Lihat patung-patungnya

Pura Puncak Tulisan diyakini sudah ada sejak zaman megalitik, yang artinya telah melestarikan berbagai bukti sejarah. Anda bisa sampai di sana menikmati suasana teduh sambil melihat berbagai patung.

Beberapa dari patung-patung ini memiliki bentuk yang dapat diidentifikasi asalkan Anda memiliki pengetahuan yang cukup. Namun, terkadang bentuknya juga cukup abstrak untuk dikenali, jadi amati saja.

Selama aktivitas ini, Anda dapat menemukan persembahan di lokasi kuil, jadi pastikan untuk tidak mengambilnya. Ini adalah bentuk pengabdian umat Hindu kepada dewa yang mereka percayai.

Sambil memandangi patung-patung itu, Anda juga bisa berhenti sejenak dan sekadar menonton dari jauh. Duduklah di tempat peristirahatan yang telah ditentukan untuk merasakan kesejukan perbukitan khas Bali dengan tenang.

Fasilitas yang tersedia di kawasan wisata

Kredit gambar: Google Maps Kesuma Jaya

Keberadaan Pura Puncak Menulis di atas bukit tidak menyulitkan akses, baik dari segi lokasi maupun fasilitasnya. Lihat saja tempat parkir yang tersedia di dua area, di bawah tangga terjal yang langsung terhubung dengan pintu masuk pura. Atau, di area pura, Anda bisa melalui tanjakan yang berkelok-kelok agar bisa sampai dengan nyaman.

Tersedia pula hostel bagi Anda yang ingin menikmati sunrise di pagi hari di sekitar tempat parkir. Hal ini memungkinkan untuk melakukan aktivitas nokturnal di sekitar objek budaya tersebut. Mencari kuliner lokal di sekitar candi yang memiliki cita rasa beragam, mungkin juga bisa dijadikan alternatif hiburan tambahan.

Beralih ke fasilitas pendukung seperti tong sampah, mereka juga dipersiapkan dengan baik untuk menjaga kondisi candi. Tentu saja Anda tidak boleh mengotori area pura, ingatlah selalu bahwa pada dasarnya itu adalah tempat peribadatan umat Hindu. Jangan bertindak sembrono karena itu sama saja dengan tidak menghargai kepercayaan orang lain.

Pergi ke Pura Puncak Menulis terdengar seperti kegiatan yang mengasyikkan mengingat apa yang ditawarkannya. Naiki puluhan anak tangga terjal, lihat bagaimana umat Hindu beribadah, temukan patung berusia ratusan tahun, bermalam, dan banyak lagi. Pilih, lalu optimalkan aktivitas liburan Anda.

Source: www.itrip.id